Mengenal Lebih Dekat Ikan Wader: Si Kecil dari Perairan Nusantara


Wader bintik-dua merupakan sejenis ikan kecil anggota famili Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Ikan ini menyebar di Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok), Indocina, dan Filipina. Nama-nama daerahnya di antaranya adalah beunteur (Sd.), wader cakul atau wader pada umumnya (Jw.), puyan (Bjr.), tanah atau sepadak (Bengkulu) dan lain-lain.

Baca juga :

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai spotted barb atau common barb, ikan wader bintik-dua semula dideskripsi oleh Achille Valenciennes pada 1842 dengan nama Barbus binotatus (Barbus, sungut, merujuk pada sungut-sungut pendek di ujung moncongnya; binotatus, bernoktah dua). Sebelumnya, pada 1823 ikan ini sebetulnya telah dinamai oleh van Hasselt sebagai Barbus maculatus (maculatus = berbintik-bintik), tetapi dianggap tidak sah karena tidak disertai dengan pemerian.

Pemerian

Ikan berukuran kecil-sedang, panjang total (dengan ekor) umumnya hingga 100mm; jarang lebih besar, namun bisa mencapai 170mm. Bersungut empat di ujung moncongnya, serta dengan gurat sisi yang sempurna (tidak terputus) berjumlah 23-27. Sirip dorsal (punggung) dengan 4 duri serta 8 jari-jari lunak; duri yang terakhir bergerigi di belakangnya. Awal sirip dorsal berjarak 4½ sisik dengan gurat sisi.

Warna serta bentuk tubuh ikan ini amat berubah-ubah. Kebanyakan berwarna abu-abu kehijauan, zaitun, atau keperakan, dengan warna yang lebih gelap di bagian punggung berangsur-angsur memucat dan keputihan di sisi dada serta perut. Dua bintik besar biasa terdapat, yakni di pangkal sirip dorsal dan di tengah batang ekor (peduncle).

Spesies ikan wader

1. Barbodes binotatusIkan 

wader bintik dua mempunyai nama ilmiah Barbodes binotatus serta nama internasional spotted barb. Habitatnya ialah di sungai, saluran irigasi, parit, serta danau. Mereka menyukai air bersih yang teroksigenasi dengan baik.Di Indonesia, wader bintik dua ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi. Selain itu, juga tersebar di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.Ikan dengan panjang rata-rata 9–11 cm ini adalah omnivora, yang mengonsumsi tanaman, cacing, serangga, dan krustasea. Wader bintik dua hidup dengan optimal di air bersuhu 18–30 derajat celsius dengan pH 6,0–7,5, mengutip Seriously Fish.

2. Rasbora argyrotaeniaRasbora argyrotaenia. 

Selanjutnya ialah wader pari atau lunjar padi (Rasbora argyrotaenia). Ikan dengan nama internasional silver rasbora ini ditemukan di Indonesia (di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra) serta Sungai Mekong, Chao Phraya, serta Mae Klong. Tidak banyak informasi yang tersedia tentang ikan ini, kecuali fakta bahwa mereka mempunyai panjang maksimal 14 cm dan memakan alga, dilansir Fish Base. Ikan ini mudah diperoleh dan dipelihara, tetapi belum banyak dibudidayakan.

3. Rasbora aurotaenia

Beranjak ke Rasbora aurotaenia yang hidup di Sungai Mae Klong, Chao Phraya, dan Mekong. Ikan dengan panjang maksimal 15 cm ini bisa dikenali dari tubuhnya yang berwarna abu-abu pucat serta sirip ekor kuning cerah. Sama seperti spesies wader yang lain, Rasbora aurotaenia juga hidup di sungai, danau, kolam, dan kanal. Ikan ini bisa dikonsumsi, tetapi tidak mempunyai nilai komersial yang besar. Masyarakat Khmer di Kamboja menjadikan ikan ini sebagai prohok ch'oeung, produk fermentasi ikan yang dibuat dengan 15-20 persen garam.

4. Rasbora einthoveniiRasbora einthovenii. 

Bisa dibilang, brilliant rasbora merupakan salah satu spesies wader dengan ukuran terkecil. Panjang rata-ratanya adalah 5 cm, tetapi bisa tumbuh hingga 9 cm. Persebarannya cukup luas, mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, hingga Thailand. Sebagai predator mikro, ikan ini mengonsumsi serangga kecil, cacing, krustasea, dan zooplankton. Mereka hidup dengan baik di air bersuhu 22–26 derajat celsius dengan pH 5,0–7,5.

5. Rasbora baliensis

Dari namanya, kamu pasti bisa menebak asalnya. Yup, Rasbora baliensis ditemukan di Pulau Bali. Tepatnya di Danau Bratan, Kabupaten Tabanan, yang terletak di ketinggian 1.230 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2021, peneliti dari Fakultas Perikanan serta Kelautan Universitas Airlangga bersama peneliti dari Universidade Estadual do Maranhão Brazil dan beberapa peneliti dari universitas lain di Indonesia menemukan bahwa Rasbora baliensis tersebar di tempat lain, yaitu di Pulau Timor serta hulu Sungai Brantas dan hulu Bengawan Solo.

Ekologi

Di alam, wader bintik-dua ditemukan mulai dari dekat pantai hingga ketinggian sekitar 2.000 m dpl. Ikan ini sering ditemukan bercampur dengan spesies wader lainnya di parit-parit dangkal yang jernih, sungai kecil di pegunungan, sungai berukuran menengah hingga yang besar, saluran yang mengalir lambat, dan bahkan juga situ dan danau. Wader ini cenderung bersifat omnivora, memakan mulai dari plankton, larva serangga, hingga ke serpih-serpih tumbuhan hijau. Kondisi lingkungan alaminya ialah perairan tropika dengan pH antara 6.0–6.5 (agak asam), kesadahan air sekitar 12.0 dGH, dan kisaran suhu antara 24–26 °C (75–79 °F).

Fakta unik mengenai Wader

  1. Jenis Ikan Air Tawar: Ikan wader ialah ikan air tawar yang sering ditemukan di sungai, danau, dan perairan tawar lainnya di berbagai daerah di Indonesia dan Asia Tenggara.
  2. Ukuran Kecil: Ikan wader biasanya berukuran kecil, dengan panjang tubuh rata-rata antara 5 hingga 15 cm. Karena ukurannya yang kecil, mereka sering menjadi target ikan pemangsa yang lebih besar.
  3. Bentuk Tubuh Aerodinamis: Ikan wader mempunyai tubuh yang ramping serta aerodinamis, memungkinkan mereka berenang dengan cepat di perairan yang mengalir deras.
  4. Habitat Alami: Ikan wader lebih suka tinggal di perairan yang bersih dengan aliran yang cukup deras. Mereka sering ditemukan di sungai-sungai pegunungan yang jernih dan berbatu.
  5. Pemakan Segala: Ikan wader termasuk ikan omnivora yang memakan berbagai jenis makanan, termasuk serangga, larva, plankton, dan tumbuhan air.
  6. Populer sebagai Ikan Konsumsi: Ikan wader sangat populer sebagai ikan konsumsi di beberapa daerah, terutama di Indonesia. Mereka sering diolah menjadi berbagai hidangan tradisional, seperti pepes, goreng, atau dibakar.
  7. Penggunaan Sebagai Umpan: Karena ukurannya yang kecil serta mudah didapatkan, ikan wader sering digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan yang lebih besar.
  8. Indikator Kualitas Air: Kehadiran ikan wader di suatu perairan sering dijadikan indikator bahwa perairan tersebut mempunyai kualitas air yang baik. Mereka sensitif terhadap polusi dan tidak bisa bertahan hidup di perairan yang tercemar.
  9. Budidaya Wader: Beberapa spesies ikan wader telah berhasil dibudidayakan, terutama untuk keperluan konsumsi serta pelestarian. Budidaya wader cukup menguntungkan karena siklus hidupnya yang cepat serta tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
  10. Adaptasi yang Baik: Ikan wader mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan lingkungan, meskipun mereka lebih menyukai perairan yang jernih dan mengalir.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama