Mengungkap Fakta Unik Ikan Setan Merah, Apa Saja Itu?


Setan merah (Amphilophus labiatus) atau juga disebut dengan Red devil adalah ikan siklid besar endemik Danau Managua dan Danau Nikaragua di Nikaragua.Di Indonesia ikan ini diperkenalkan sebagai ikan hias akuarium. Ikan ini menjadi masalah besar di Danau Toba dan mengancam spesies lain di sana. Namun, ia dilepaskan ke alam liar dan telah menjadi spesies invasif terutama di danau-danau di Pulau Jawa, Sulawesi dan Papua.

Red Devil bukanlah fauna asli Indonesia. Ikan ini sempat membuat heboh karena muncul di Danau Toba dan mengganggu ekosistem asli di danau kebanggaan masyarakat Sumatra Utara ini.Jika melihat penampakannya, ikan Red Devil memiliki rupa yang cantik dan cocok untuk dikoleksi. Inilah yang membuat beberapa penghobi ikan menjadikan Red Devil sebagai salah satu ikan hias.

Namun di balik rupanya yang cantik, Red Devil adalah spesies ikan berbahaya yang siap memangsa ikan-ikan lainnya. Apalagi jenis ikan ini tergolong cepat berkembang biak dan sanggup beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Fakta Ikan Red Devil:

Baca Juga:

1. Tempat asal ikan Red Devil

Dihimpun dari data detikEdu, ikan Red Devil yang memiliki nama latin Cichlasoma labiatum adalah spesies ikan asal Danau Managua dan Danau Nikaragua di Amerika Tengah. Awalnya, ikan ini dikenalkan sebagai ikan hias di Indonesia.

Di beberapa daerah di Indonesia, ikan Red Devil kerap disebut setan merah, ikan oscar, louhan merah, dan nonong.Meski memiliki warna yang cantik dan figur seperti ikan lohan, ikan Red Devil bukanlah ikan yang bisa dipelihara. Ikan ini memiliki sifat agresif dan pemakan segala.

Dalam Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ikan itu disebut sebagai ikan predator yang amat rakus.

2. Termasuk ikan predator

Red Devil dikenal sebagai karnivora, meskipun sebenarnya ikan ini adalah hewan pemakan segala atau omnivora. Selain memakan ikan-ikan kecil, mereka juga memakan cacing dan tumbuhan akuatik.

"Sebagai ikan yang bersifat predator, ikan iblis akan memangsa ikan yang lebih kecil yang sebagian besar mangsanya tersebut bisa jadi adalah benih-benih ikan endemik asli perairan tersebut," jelas Darmawan Setia Budi S.Pi., M.Si., dosen Prodi Akuakultur SIKIA Banyuwangi UNAIR dalam laman resmi UNAIR.

3. Awal masuk ke Indonesia

Ikan Red Devil bukanlah spesies asli Indonesia. Namun, ikan ganas ini sudah banyak muncul di perairan air tawar Tanah Air sejak puluhan tahun lalu.

Dilansir dari CNBC (3/8) peneliti mencatat ikan Red Devil masuk ke Indonesia sekitar 1990-an, dibawa dari Malaysia dan Singapura lalu disebar di beberapa waduk buatan di Indonesia.

Peneliti juga menemukan bahwa ikan Red Devil sengaja dilepas di perairan Indonesia oleh para penggemar ikan hias. Pelepasan ikan ini diklaim tanpa pengkajian yang jelas sehingga berakibat populasi Red Devil meluas dengan cepat sampai mendominasi dan merusak beberapa perairan.

4. Red Devil mudah berkembang biak

Ikan Red Devil bisa hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 sampai 26 derajat celcius, dengan kandungan pH sekitar 6.0-8.0.

Red devil hidup di daerah permukaan dan teritorial di suatu perairan. Ikan ini juga disebut mudah berkembang biak karena betina bisa mengeluarkan ribuan telur, dan dapat bertelur sepanjang tahun.
Red Devil juga tercatat sebagai ikan yang memiliki umur panjang. Ikan ini dapat hidup 10 sampai 12 tahun. Bahkan dikabarkan mereka bisa hidup lebih lama lagi. Dilansir dari Aquarium Source, angka harapan hidup ikan Red Devil dipengaruhi oleh kualitas air.
Ikan ini juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Itulah mengapa ikan Red Devil bisa hidup di perairan tawar mana saja.

5. Ikan Red Devil dilarang di Indonesia

Menurut Our Endangered World, ikan Red Devil yang memiliki sifat agresif ini dapat merusak populasi ikan lain di suatu perairan. Ikan ini dapat dengan mudah memangsa spesies endemik di suatu daerah dan menjadikan ikan Red Devil sebagai 'penguasa' perairan.
Karena sifatnya berbahaya, ikan Red Devil termasuk dalam spesies yang dilarang keberadaannya di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan larangan ikan Red Devil melalui peraturan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Ikan Red Devil Termasuk Agresif
Penamaan red devil bukan karena warna tubuh dari ikan ini yang merah cerah, melainkan karena perilaku agresif yang dimilikinya. Berdasarkan Fishkeeping World, tak jarang si setan merah mengejar ikan-ikan lain untuk sekadar “olahraga”, menggigit, dan bahkan membunuh mereka.

Dikarenakan perilaku red devil yang ganas tersebut, penghobi ikan hias lebih kerap menempatkan si setan merah ke tempat yang terpisah dari spesies lain. Meski demikian, bahkan dengan jenis yang sama pun ikan bertaring tajam ini tetap menunjukkan sifat agresif, kecuali dengan pasangannya. Jadi, untuk mencegah terjadinya pertikaian antar red devil yang belum kawin, sediakan banyak tempat bersembunyi untuk ikan di akuarium.

Selain kepada sesama ikan, Amphilophus labiatus juga ganas terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Dianugerahi dengan rahang yang kuat dan gigi yang tajam, si setan merah tak akan segan-segan menyeruduk kaca akuarium, menghancurkan peralatan akuarium, dan bahkan menggigit pemiliknya, lho!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama