Mengenal Lebih Dekat Ikan Tongkol: Manfaat dan Nutrisi


Menurut para ahli taksonomi, ikan tongkol merupakan golongan ikan tuna kecil dengan ciri badan memanjang, tidak mempunyai sisik dengan tekstur sirip punggung keras. Ikan yang termasuk dalam famili Scombridae bergenus Euthynnus ini mempunyai ukuran tubuh cukup besar, kulit berwarna abu-abu, serta berdaging tebal berwarna merah tua. Ikan tongkol termasuk jenis ikan pelagis yang hidup di lapisan atas perairan. Ikan ini juga sering dijuluki sebagai ikan perenang cepat dengan daerah sebaran meliputi seluruh daerah lepas pantai Indonesia dan Indo-Pasifik.

Baca juga :

Spesies tongkol biasanya hidup dalam suatu kelompok besar serta bergerombol. Tongkol juga mempunyai kebiasaan hidup berpindah tempat karena mereka cenderung mencari daerah yang kaya akan makanan serta aman dari ancaman predator. Namun, faktor yang paling berpengaruh dalam proses migrasi ikan tongkol ialah perubahan suhu air laut.

Musim ikan tongkol di perairan berbeda-beda di beberapa tempat. Hal ini tergantung dari kondisi suhu, arus, dan makanan yang tersedia. Di Laut Jawa, musim tongkol biasanya terjadi saat musim hujan, sedangkan di Lautan Pasifik ikan ini bisa ditangkap sepanjang tahun dengan hasil tangkapan terbanyak selama musim panas.

Morfologi

Banyak orang mengira bentuk ikan tongkol mirip seperti ikan betuto dengan kulit licin serta sirip dada melengkung berujung lurus dan berpangkal kecil. Tongkol merupakan perenang tercepat di antara jenis ikan laut berangka tulang. Ikan tongkol mempunyai sirip punggung, dubur, perut, serta dada yang pada bagian pangkalnya terdapat lekukan sehingga sirip ini bisa dilipat masuk untuk memperkecil gesekan dengan air ketika berenang. Selain itu, di bagian belakang sirip punggung dan dubur juga terdapat sirip tambahan berukuran kecil yang disebut finlet.

Ikan tongkol bisa tumbuh hingga ukuran panjang 65 cm dan berat 1.720 gram ketika memasuki usia 5 tahun. Ikan ini mudah dikenali karena punggungnya berwarna kebiruan, ungu tua, atau bahkan berwarna hitam di seluruh bagian kepalanya.

Ada juga pola berupa 15 garis halus cenderung miring nyaris horisontal serta garis bergelombang gelap di daerah atas linea lateralis. Sementara bagian bawah tubuhnya berwarna putih atau cenderung lebih cerah. Bagian dada dan perutnya berwarna ungu dengan sisi bagian dalam berwarna hitam.

Tubuh tongkol sangat kuat dengan bentuk bulat memanjang. Giginya kecil berbentuk kerucut dalam satu rangkaian tunggal. Sirip dadanya berukuran pendek, tapi tumbuh mencapai garis vertikal. Sirip ini bahkan mampu tubuh melewati batas anterior dari daerah scaleless tepat di atas corselet.

Habitat

Tongkol biasanya hidup di perairan laut dengan kedalaman hingga 50 meter di kawasan tropis dengan suhu berkisar antara 27o hingga 28o Celsius. Spesies neuritik ini merupakan bagian dari predator rakus karena memakan segala jenis biota laut berukuran kecil. Namun sebaliknya, tongkol merupakan mangsa yang sangat diburu oleh ikan hiu dan ikan marlin.

Sebaran dan Perilaku

Tingkah laku serta pola penyebaran tongkol kerap disamakan dengan ikan tuna, karena keduanya memang tak jauh berbeda. Kedua jenis ikan ini sama-sama pemakan daging, hidup dan berburu makanan dengan membentuk scolling atau gerombolan. Biasanya, ikan tongkol serta ikan tuna memang ditemukan aktif dalam bentuk gerombolan ketika berburu makanan di malam hari. Ada beberapa jenis makanan ikan tongkol, yaitu mollusca, annelida, crustacea, anthyphyta, serta ikan pelagis kecil seperti ikan selar dan sardine. Umumnya, gerombolan tongkol bermigrasi untuk memenuhi tuntutan siklus hidupnya. Selain itu, mereka berpindah tempat untuk menghindari adanya tekanan kondisi lingkungan perairan sekitarnya.

Jika dipelajari lebih lanjut, faktor oseanografi yang berpengaruh terhadap pola distribusi ikan tongkol dan ikan tuna ialah salinitas, arus, dan suhu air. Meski demikian, tongkol juga bermigrasi karena tiga alasan lain, yakni mencari tempat aman untuk memijah, mencari mangsa, serta mencari kondisi lingkungan yang cocok dengan tubuhnya.

Ikan tongkol dewasa akan mengalami pemijahan di sekitar kawasan pantai. Tongkol dewasa yang hidup di kawasan tropis, biasanya mempunyai panjang rata-rata 40 cm. Diketahui pula panjang fork maksimum ikan ini bisa mencapai 100 cm dengan berat 14 kilogram. Namun, panjang rata-rata fork tongkol berkisar antara 50 cm hingga 65 cm saat berusia tiga tahun. 

Kandungan nutrisi di dalam ikan tongkol

Ikan tongkol punya nama ilmiah Euthynnus affinis. Jenis ikan ini banyak ditemukan di perairan samudera Pasifik, tak terkecuali di Indonesia serta negara Asia Tenggara lainnya.

Ikan dengan daging berwarna putih kehitaman ini kerap juga disebut sebagai ikan tuna kecil (mackerel tuna). Tongkol masih berasal dari keluarga yang sama dengan ikan tuna dan ikan makarel, yakni famili Scombridae.

Itulah mengapa kandungan gizi yang ada di dalam ketiga jenis ikan ini kurang lebih sama. Satu porsi ikan tongkol (100 gram) mengandung zat gizi seperti berikut ini.

  • Air: 74,03 gram (g)
  • Kalori: 100 kkal.
  • Protein: 14 g.
  • Karbohidrat: 8 g.
  • Lemak: 1,5 g.
  • Kalsium: 92 mg.
  • Zat besi: 1,7 mg.
  • Fosfor: 606 mg.
  • Kalium: 227 mg.
  • Natrium: 202 mg.
  • Seng: 1,6 mg.
  • Niasin: 6,6 mg.

Manfaat ikan tongkol untuk kesehatan

Berikut merupakan beberapa manfaat mengonsumsi ikan tongkol untuk kesehatan.

1. Memenuhi kebutuhan protein

Tongkol bisa Kamau jadikan alternatif protein hewani yang murah meriah untuk melengkapi angka kebutuhan harian (AKG). Kandungan protein dalam 100 g ikan tongkol memenuhi sekitar 22% kebutuhan protein harian Kamu.

Protein penting untuk membangun sel serta jaringan baru dalam tubuh guna menggantikan yang sudah rusak. Selain itu, protein bisa membantu memperbaiki sel yang rusak, meningkatkan sistem imun, dan menguatkan tulang serta otot.

Bila tubuh kekurangan protein Kamu berisiko mengalami kekebalan tubuh yang rendah, luka di tubuh lama sembuh, serta tubuh sering terasa lelah.

2. Membantu menurunkan berat badan

Ikan tongkol juga bisa menjadi salah satu menu makanan bagi Kamu yang sedang dalam program menurunkan berat badan.

Manfaat ikan tongkol ini didapat karena ikan ini termasuk makanan rendah kalori, yakni hanya mengandung 100 kalori per 100 gram porsinya.

3. Meningkatkan kesehatan kelenjar tiroid

Ikan tongkol juga mempunyai manfaat lain, yakni menjaga kesehatan kelenjar tiroid Kamu. Khasiat ini berasal dari kandungan selenium.

Kelenjar tiroid yang berada di leher ini berfungsi untuk mengatur metabolisme, menghasilkan hormon, serta mempertahankan tingkat energi tubuh.

Bila kelenjar tiroid terganggu, kamu berisiko mengalami gejala berupa perubahan berat badan drastis, perubahan buang air besar, bahkan bisa menurunkan fungsi seksual.

4. Membantu meningkatkan fungsi otak

Manfaat selanjutnya dari ikan tongkol ialah memelihara fungsi otak. Ikan tongkol punya banyak kandungan nutrisi yang penting untuk otak, seperti asam lemak omega-3 serta niasin. Niasin bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer serta demensia akibat bertambahnya usia.

Sementara itu, asam lemak omega-3 bisa meningkatkan fungsi otak serta bisa mencegah masalah kesehatan mental, seperti depresi.

Selain itu, ikan yang masih satu saudara dengan ikan cakalang dan tuna ini juga mengandung protein yang tinggi.

Makan makanan tinggi protein bisa menurunkan kadar ghrelin, yaitu hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang rasa lapar. Alhasil, Kamu bisa mengurangi nafsu makan dan mencegah ngidam makanan berlebih.

5. Menjaga kadar elektrolit tubuh

Asupan natrium tambahan dari ikan tongkol memberi manfaat baik untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Agar tetap konsisten, ginjal bertugas menjaga kadar natrium dengan mengeluarkan kelebihan urine serta keringat.

Tetapi, ketika jumlah yang masuk dan yang dikeluarkan tidak seimbang, persediaan total natrium dalam tubuh jadi ikut terpengaruh. Saat natrium dalam tubuh rendah (hiponatremia), Kamu rentan terkena dehidrasi, muntah, serta diare. Nah, makan ikan tongkol yang mengandung natrium dapat membantu Kamu terhindar dari masalah ini.

Meski kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan, Kamu tetap harus berhati-hati saat mengonsumsi ikan tongkol, terutama jika Kamu mempunyai alergi seafood. Jika muncul reaksi alergi seperti ruam, bengkak, hingga sesak napas setelah mengonsumsi ikan ini, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama