Ikan batu, Synanceia verrucosa, juga disebut sebagai batu karang atau dornorn, merupakan ikan karnivora dengan jarum beracun yang tinggal di dasar terumbu karang, berkamuflase sebagai batu. Ikan ini merupakan ikan paling beracun di dunia. Ikan ini mempunyai panjang sekitar 30–40 cm. Racun ikan batu sangat menyakitkan serta berpotensi kematian. Dua perawatan yang paling direkomendasikan ialah dengan pemberian panas ke area yang terkena, serta antivenom.
Baca juga :
- Mitos dan Fakta Seputar Ikan Lele: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
- Ikan Betok Mampu Usir Makhluk Halus, Fakta atau Mitos?
- Mengulik Lebih Dalam Ikan Guppy, Si Lucu yang Mirip Cupang
Stonefish atau ikan batu serta yang mempunyai nama latin Synanceia yang merupakan salah satu spesies ikan yang termasuk ke dalam familiki Scorpaenidae bersama dengan ikan kalajengking. Ikan batu merupakan species ikan yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik serta perairan Karibia.
Ikan ini pertama kali diidentifikasi sebagai genus pada tahun 1801 oleh dua orang naturalis asal Jerman bernama Marcus Elieser Bloch dan Johann Gottlob Theaenus Schneider. Stonefish mempunyai bentuk tubuh menyerupai batu yang ia gunakan untuk berkamuflase. Itu sebabnya spesies ikan ini diberi nama ikan batu atau stonefish. Ingin mengetahui fakta-fakta lebih lanjut terkait ikan batu? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Apa itu ikan batu?
Menurut laman Oceana, stonefish atau ikan batu ialah ikan paling beracun di dunia. Melalui duri sirip punggungnya, ikan batu bisa menyuntikkan racun yang mampu membunuh orang dewasa dalam waktu kurang dari satu jam. Di alamnya, ikan batu tidak menggunakan racunnya untuk menangkap mangsa, melainkan untuk menghindari pemangsaan.
Racunnya sangat menyakitkan serta kemungkinan cukup efektif untuk mengusir bahkan pemangsa potensial yang paling kuat sekalipun.
Nama "stonefish" mengacu pada salah satu dari beberapa ikan dalam genus Synanceia dalam keluarga Synanceiidae. Jika kita mengambil satu langkah taksonomi lebih jauh ke belakang, mereka berada dalam ordo Scorpaeniformes, yang mencakup beberapa penghuni laut terkenal lainnya, seperti lionfish, lumpsucker, serta sculpins.
Stonefish ditemukan di dasar berbatu atau berlumpur habitat laut di wilayah Indo-Pasifik. Ikan batu ini sangat ahli berkamuflase serta bisa berbaur dengan sempurna dengan lingkungan mereka sehingga mangsa, pemangsa, dan bahkan manusia penyelam SCUBA kesulitan melihat mereka dengan jelas.
Mereka hampir selalu duduk diam, di dasar laut, di habitat terumbu karang yang mereka sukai serta terumbu berbatu, dan biasanya warna mereka sangat cocok dengan substratnya.
Fakta-fakta tentang ikan batu
- Ikan batu banyak ditemukan di Samudera Indo-Pasifik pada perairan dangkal
Ikan batu banyak ditemukan di perairan atau Samudera Indo-Pasifik. Dilansir laman Aquarium of the Pacific, ikan batu hidup di samudera Indo Pasifik. Mereka hidup di laut merah serta perairan Afrika Timur hingga perairan Polinesia di Prancis, kepulauan Ryukyu serta Ogasawara, hingga di perairan Queensland, Australia. Ikan batu merupakan spesies ikan yang senang hidup di perairan dangkal. Dilansir laman Aquarium La Rochelle, ikan batu bisa ditemukan di perairan hingga kedalaman 50 meter. Mereka bisa ditemukan di dasar laut hingga di dekat terumbu karang. Tinggal di perairan dangkal, membuat perenang sering berjumpa dengan ikan batu yang sedang berkamuflase di dasar laut maupun terumbu karang.
- Memiliki tampilan fisik yang menyerupai batu
Ikan batu termasuk ke dalam famili Scorpaenidae bersama ikan kalajengking. Hal ini menyebabkan keduanya mempunyai tampilan fisik yang cukup mirip. The Australian Institute of Marine Science melansir, ikan batu mempunyai tampilan tubuh berwarna coklat kehijauan dengan bitnik-bintik menyerupai batu yang berada di sekeliling tubuhnya. Bintik-bintik yang dimiliki ikan batu membantunya untuk berkamuflase menjadi batu atau terumbu karang di lautan. Tubuh mereka dilengkapi dengan 13 duri punggung yang dimiliki serta mempunyai mata yang kokoh serta mulut yang besar menghadap ke atas. Mereka juga mempunyai sirip dada yang cukup tebal. Selain itu, ikan batu juga mempunyai ukuran tubuh yang cukup besar. Tubuh ikan batu bisa tumbuh hingga 30 centimeter.
- Racun Mematikan
Ikan batu merupakan salah satu ikan paling beracun di dunia. Duri-duri di punggungnya mengandung racun yang sangat kuat yang bisa menyebabkan nyeri luar biasa, kelumpuhan, serta bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
- Penyamaran yang Luar Biasa
Ikan batu mempunyai kemampuan kamuflase yang hebat. Mereka bisa menyatu dengan lingkungan sekitar seperti batu atau terumbu karang, membuat mereka sulit terlihat oleh predator serta mangsanya.
- Habitat
Ikan batu biasanya ditemukan di perairan dangkal tropis di Samudera Hindia serta Pasifik. Mereka sering berdiam di dasar laut, di antara batu dan karang.
- Cara Menyerang
Ikan batu merupakan predator penyergap. Mereka menunggu mangsa datang mendekat dan kemudian menyerang dengan cepat menggunakan mulut besar mereka.
- Penanganan Sengatan
Sengatan ikan batu membutuhkan penanganan medis segera. Biasanya, perawatan darurat melibatkan rendaman area yang tersengat dalam air panas untuk meredakan nyeri serta penggunaan antivenom jika diperlukan.
- Konsumsi Manusia
Di beberapa negara, ikan batu dianggap sebagai makanan lezat meskipun racunnya berbahaya. Di Jepang, mereka disajikan sebagai sashimi setelah direndam dalam cuka atau dimasak dengan cara khusus.
- Adaptasi Luar Biasa
Selain kemampuan kamuflase, ikan batu mempunyai duri yang bisa tegak ketika mereka merasa terancam, menambah pertahanan mereka terhadap predator.
- Perlindungan Diri
Meskipun berbahaya bagi manusia, ikan batu tidak agresif serta racunnya hanya digunakan sebagai mekanisme pertahanan diri ketika mereka merasa terancam.
Itulah beberapa fakta tentang ikan batu. Namun, jika Kamu menginjak ikan batu, maka itu adalah cerita yang berbeda. Ikan batu mempunyai 13 duri yang melapisi punggungnya yang melepaskan racun di bawah tekanan.
Jika Kamu secara tidak sengaja menginjak ikan batu karena mengira itu adalah batu yang tidak berbahaya, ia akan mengeluarkan duri punggungnya serta melepaskan racun dari dua kantung di dasar setiap tulang belakang. Tidak mengherankan, semakin banyak racun yang disuntikkan, semakin buruk bagi Kamu.
Sengatan menyebabkan rasa sakit yang mengerikan, pembengkakan, nekrosis atau kematian jaringan dan bahkan kematian.