Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah salah satu ikan hias air tawar yang populer di kalangan pecinta akuarium. Ukurannya kecil, warna tubuhnya bervariasi, dan cara perawatannya relatif mudah. Hal ini membuat guppy sangat cocok dibudidayakan oleh pemula, baik sebagai hobi maupun peluang usaha.
Baca juga:
- Kenapa Banyak Orang Alergi dengan Kerang?
- Sejarah Waring Ikan, Penyelamat Para Peternak Ikan!
- Anchovies, Kenapa Rasanya Bisa Begitu Kontroversial?
Langkah pertama dalam budidaya guppy adalah menyiapkan wadah yang sesuai. Guppy dapat dipelihara dalam akuarium atau kolam kecil dengan suhu air ideal 25–28°C dan pH netral. Kebersihan air sangat penting karena guppy sensitif terhadap perubahan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, penggantian air secara berkala perlu dilakukan agar ikan tetap sehat.
Pemilihan indukan berkualitas menjadi kunci keberhasilan budidaya. Indukan jantan biasanya memiliki warna cerah dan sirip panjang, sementara betina memiliki tubuh lebih besar dan lincah. Rasio yang umum digunakan adalah satu jantan dengan dua hingga tiga betina agar proses pemijahan berjalan lebih efektif.
Guppy termasuk ikan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Setelah hamil selama 3–4 minggu, betina akan melahirkan burayak atau anak guppy. Agar burayak tidak dimakan induknya, sebaiknya segera dipindahkan ke wadah terpisah. Burayak dapat diberi pakan alami seperti infusoria atau kutu air yang halus agar tumbuh cepat dan sehat.
Perawatan lanjutan meliputi pemberian pakan bergizi seperti cacing sutra, artemia, atau pakan buatan khusus ikan hias. Selain itu, menjaga kebersihan wadah dan kualitas air akan membuat guppy tumbuh dengan warna yang lebih cerah. Dengan langkah-langkah sederhana ini, budidaya ikan guppy bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus menguntungkan bagi pemula.