Anchovies, Kenapa Rasanya Bisa Begitu Kontroversial?

anchovies

Anchovies adalah ikan kecil yang sering dijadikan bahan masakan di seluruh dunia, terutama dalam hidangan Mediterania, Italia, dan Asia. Meskipun ukurannya kecil, rasa dan aromanya begitu kuat sehingga membagi opini orang menjadi dua: ada yang sangat menyukainya dan ada pula yang menjauhinya. Fenomena ini bukan tanpa alasan, karena karakteristik unik anchovies memengaruhi cara orang merasakannya, baik dari sisi cita rasa maupun aroma.

Baca juga:

Anchovies biasanya diawetkan melalui proses penggaraman dan fermentasi, meskipun ada juga versi segar yang langsung diolah. Proses penggaraman ini membuat rasa ikan menjadi sangat pekat dan asin, sekaligus menghasilkan aroma yang tajam dan khas. Bagi sebagian orang, aroma ini justru menjadi daya tarik utama, karena menambah kedalaman rasa pada masakan. Namun, bagi yang tidak terbiasa, aroma dan rasa yang intens bisa terasa menyengat dan sulit diterima. Inilah salah satu alasan utama mengapa anchovies bisa menjadi makanan yang kontroversial.

Dalam dunia kuliner, anchovies memiliki peran penting sebagai penyedap alami. Di Italia, anchovies sering digunakan dalam saus pasta seperti puttanesca, pizza, atau salad Caesar untuk memberikan umami yang kaya. Umami adalah rasa kelima selain manis, asin, asam, dan pahit, yang memberikan sensasi gurih dan mendalam pada hidangan. Kekuatan rasa umami inilah yang membuat anchovies begitu dicintai oleh penggemar kuliner, karena hanya sedikit tambahan anchovies dapat mengubah hidangan sederhana menjadi lebih kompleks dan lezat.

Selain rasa, tekstur anchovies juga memengaruhi penerimaan orang terhadapnya. Ikan ini memiliki daging lembut yang mudah larut dalam masakan setelah dimasak, sehingga menyatu dengan saus atau topping. Namun, bagi mereka yang makan anchovies langsung atau dalam bentuk utuh, teksturnya yang lembek dan asin bisa terasa terlalu ekstrem, memicu ketidaksukaan. Sensasi ini sering kali menjadi faktor pembeda antara orang yang menyukai dan yang tidak menyukai anchovies.

Budaya dan kebiasaan makan juga sangat memengaruhi preferensi terhadap anchovies. Di negara-negara Mediterania dan Asia Tenggara, orang terbiasa dengan makanan fermentasi atau asin sehingga menerima rasa anchovies lebih mudah. Di sisi lain, orang yang tumbuh dengan pola makan lebih netral atau cenderung menghindari makanan fermentasi biasanya merasa rasa anchovies terlalu kuat dan tidak nyaman. Dengan kata lain, cinta atau benci terhadap anchovies sering kali dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan pengalaman rasa sejak kecil.

Selain aspek kuliner, anchovies juga memiliki manfaat kesehatan yang patut diperhitungkan. Ikan kecil ini kaya akan protein, omega-3, kalsium, dan vitamin D. Konsumsi anchovies secara rutin dapat mendukung kesehatan jantung, otak, dan tulang. Namun, kandungan natrium yang tinggi akibat proses penggaraman membuat orang dengan masalah tekanan darah atau diet rendah garam harus membatasi konsumsinya. Keunggulan nutrisi ini sering menjadi alasan tambahan bagi mereka yang memilih untuk tetap memasukkan anchovies dalam menu harian mereka.

Kontroversi seputar anchovies juga sering muncul di ranah pizza dan masakan cepat saji. Beberapa orang menambahkan anchovies sebagai topping karena memberikan rasa asin dan gurih yang unik, sementara sebagian lain menghilangkan topping ini sama sekali karena aromanya dianggap terlalu menyengat. Perdebatan ini menjadi contoh nyata bagaimana selera individu bisa sangat subjektif, bahkan untuk satu bahan makanan yang sama.

Kesimpulannya, anchovies adalah contoh sempurna dari makanan yang memicu opini ekstrem: dicintai atau dibenci. Faktor utama yang memengaruhi preferensi ini meliputi rasa umami yang kuat, aroma fermentasi yang tajam, tekstur lembut, serta budaya dan kebiasaan makan. Meskipun kontroversial, anchovies tetap memiliki tempat penting dalam dunia kuliner, menambah kedalaman rasa dan memberikan manfaat kesehatan. Pada akhirnya, apakah seseorang menyukai atau menolak anchovies adalah soal pengalaman rasa, budaya, dan preferensi pribadi yang sangat unik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama