Siapa yang tidak kenal dengan ikan Dori? Nama ini begitu populer di restoran, swalayan, hingga makanan beku siap saji. Dikenal karena dagingnya yang putih lembut dan rasa yang gurih, ikan dori banyak digemari konsumen dari berbagai kalangan. Namun, tahukah Anda bahwa “ikan dori” yang sering Anda makan bukanlah nama asli dari ikan tersebut? Di balik kepopulerannya, ternyata ikan dori menyimpan sejumlah fakta unik yang menarik untuk di kulik.
Baca juga:
- Efektivitas Waring Ikan sebagai Pengganti Jaring Tradisional di Tambak
- Jenis-Jenis Kepiting Laut yang Paling Dicari di Pasar Ekspor!
- Manfaat Tanaman Lamun Untuk Biota Dan Lingkungan Laut
Hal pertama yang perlu diketahui adalah bahwa istilah “ikan dori” yang beredar di pasaran bukanlah spesies ikan yang sebenarnya bernama "Dory" seperti dalam film animasi. dalam dunia nyata ikan dori berbeda jauh dengan ikan di film animasi itu, Ikan ini banyak dibudidayakan di Indonesia karena bisa dibilang kerabat ikan lele. Ikan biru di film animasi finding nemo sendiri adalah ikan hias dan justru biasa dipelihara dalam akuarium hias.
Mengapa ikan patin putih bisa disebut sebagai ikan dori di pasaran? Nama “dori” terdengar lebih eksotis, premium, dan menarik secara komersial dibandingkan “patin” atau “lele”. Strategi penamaan ini terbukti berhasil karena membuat konsumen lebih tertarik untuk mencoba dan membeli. Di pasar internasional, hal semacam ini bukan hal baru. Banyak produk makanan yang menggunakan nama dagang yang berbeda demi meningkatkan daya tariknya.
Ikan dori sebenarnya sangat terkenal di berbagai dunia. Teksturnya sangat lembut, hampir tanpa duri, dan tidak memiliki bau amis yang menyengat seperti kebanyakan ikan air tawar lainnya. Karena itu, Dori sangat disukai anak-anak dan orang yang kurang terbiasa mengonsumsi ikan. Dori juga mudah diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari fillet goreng tepung, dori saus lemon, hingga campuran salad sehat.
Menariknya, meskipun ikan Dori tergolong ikan air tawar, kandungan gizinya cukup baik. Dagingnya mengandung protein yang tinggi, lemak sehat, serta vitamin B12 dan selenium yang baik untuk sistem imun tubuh. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian produk olahan ikan dori yang beredar di pasaran sudah melalui proses pembekuan atau penambahan pengawet, sehingga penting untuk tetap memperhatikan label kemasannya sebelum membeli.
Ikan dori ini juga membawa banyak keberuntungan untuk para petani ikan. Dengan meningkatnya permintaan pasar, terutama di kalangan hotel dan restoran, peluang usaha budidaya dori semakin terbuka lebar. Indonesia sendiri memiliki potensi besar dalam hal ini, terutama di daerah yang memiliki sumber air tawar yang memadai.
Namun, ada pula tantangan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah isu kualitas dan transparansi produk. Karena banyak konsumen yang belum mengetahui bahwa ikan dori sebenarnya adalah patin, penting bagi produsen dan penjual untuk memberikan edukasi yang jujur. Informasi yang jelas mengenai asal usul ikan dapat membantu konsumen membuat keputusan yang lebih bijak dan mendorong pasar yang lebih sehat.
Akhirnya, popularitas ikan dori adalah bukti bahwa sebuah nama dan pemasaran yang cerdas bisa mengubah persepsi publik secara luas. Meskipun bukan nama aslinya, ikan dori tetap menjadi favorit karena rasa dan kualitasnya yang unggul. Kini, setelah mengetahui fakta unik ini, Anda bisa menikmati sajian dori sambil tersenyum, karena di balik kelezatannya tersembunyi kisah menarik tentang identitas dan strategi pasar.