Di balik capitnya yang kuat dan tubuh ber cangkang keras, kepiting laut ternyata menjadi primadona di berbagai pasar ekspor dunia. Dagingnya yang manis, teksturnya yang lembut, serta kandungan gizinya yang tinggi menjadikan kepiting laut sebagai komoditas unggulan dari sektor perikanan. Bukan hanya untuk kebutuhan lokal, permintaan terhadap kepiting laut di pasar internasional terus meningkat—terutama dari negara-negara seperti Tiongkok, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan.
Baca juga:
- Penyakit Umum Pada Ikan Lele dan Cara Pencegahannya!
- Cara Mengolah Pakan Alami Untuk Budidaya Ikan!
- Manfaat Tanaman Lamun Untuk Biota Dan Lingkungan Laut
Nah ada beberapa kepiting yang memiliki nilai jual tinggi. Hanya beberapa spesies yang benar-benar diburu karena kualitas daging, ukuran, dan daya tahannya selama pengiriman. Berikut ini adalah jenis-jenis kepiting laut yang paling dicari di pasar ekspor:
1. Kepiting Bakau
Kepiting bakau, atau dikenal juga sebagai mud crab, adalah raja dalam dunia ekspor kepiting. Jenis ini paling banyak dibudidayakan dan ditangkap dari hutan mangrove, terutama di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Keunggulan:
- Ukuran besar, bisa mencapai 1 kilogram atau lebih.
- Daging manis dan besar.
- Tahan hidup lama dalam kondisi basah, sehingga cocok dikirim hidup ke luar negeri.
Kepiting bakau dengan telur (bertelur) bahkan dihargai lebih tinggi karena dianggap memiliki cita rasa istimewa dan nilai gizi tinggi.
2. Kepiting Rajungan
Rajungan memang terkenal dan sering ditangkap. Bentuknya lebih ramping dibanding kepiting bakau, dan warna cangkangnya biasanya biru kehijauan dengan bintik putih.
Keunggulan:
- Dagingnya lembut dan manis, meski ukurannya lebih kecil.
- Banyak dikirim dalam bentuk beku atau olahan (rebus, kukus, daging kupas).
- Rajungan jantan biasanya lebih disukai karena memiliki daging lebih banyak, sedangkan betina dengan telur pun punya pasar tersendiri.
3. Kepiting King Crab
King crab atau kepiting raja adalah primadona di kalangan seafood mewah. Sayangnya, jenis ini tidak berasal dari Indonesia, melainkan dari perairan dingin seperti Alaska dan Rusia. Namun, karena kepopulerannya, Indonesia mulai mengimpor dan mendistribusikan ulang jenis ini.
Keunggulan:
- Ukuran super jumbo, bisa mencapai 5–10 kilogram.
- Daging banyak di bagian kaki, cocok untuk hidangan mewah.
- Harga jual kepiting ini bisa sampai jutaan per ekor.
King crab identik dengan restoran kelas atas dan pasar premium, terutama di Asia Timur.
4. Kepiting Salju
Snow crab atau kepiting salju juga berasal dari perairan dingin dan termasuk jenis kepiting laut yang sangat dicari di pasar internasional. Cangkangnya tipis, tapi daging di kakinya melimpah dan mudah dikeluarkan.
Keunggulan:
- Tekstur daging lembut dan manis.
- Cocok untuk masakan sup atau hot pot.
- Umumnya diekspor dalam bentuk beku.
Walaupun bukan asli dari perairan tropis, beberapa pelaku ekspor dari Indonesia mulai melirik peluang mendatangkan jenis ini sebagai komoditas olahan beku.
5. Kepiting Batu
Meskipun tidak sepopuler rajungan atau kepiting bakau, kepiting batu mulai diminati karena kekuatan rasa dagingnya. Cangkangnya sangat keras, tetapi di balik itu tersembunyi rasa gurih yang khas.
Keunggulan:
- Daging padat dan kaya rasa.
- Cocok untuk digoreng atau dibuat saus tiram.
- Banyak digunakan dalam makanan olahan kalengan.
Pasar ekspornya masih berkembang, terutama ke negara-negara Eropa yang mulai mengapresiasi keberagaman rasa seafood tropis.
Potensi ekspor kepiting laut dari Indonesia masih sangat besar, apalagi dengan kualitas perairan tropis yang mendukung pertumbuhan spesies unggulan seperti kepiting bakau dan rajungan. Agar mampu bersaing di pasar global, penting bagi pelaku usaha untuk menjaga kualitas penanganan pascapanen, pengemasan, hingga distribusi. Dengan dukungan budidaya berkelanjutan dan penangkapan yang bijak, kepiting Indonesia tak hanya jadi santapan lezat di meja makan, tapi juga jadi komoditas emas di panggung perdagangan dunia.