Berikut Adalah Cara Budidaya Ikan Zebra Danio

Zebra Danio atau Brachidanio Rerio ini adalah ikan hias berasal dari Srilangka, Myanmar, dan India. Ikan ini mempunyai tubuh maksimal sekitar 5 cm. Ikan ini bersifat omnivora, ikan ini senang memakan kutu air karena hidupnya di kolam air. Ikan zebra ini ditemukan dan berkembang pada perairan yang mengalir. Oleh karna itu kalau ia dipelihara dalam aquarium atau bak pemeliharaan air terlihat gesit dan lincah. Begitu lincahnya ada kesan si zebra ini sangat liar padahal dalam aquarium ia hidup sangat tentram dengan ikan jenis lain.

Pemilihan Indukan Zebra Danio

Membedakan Jantan dan Betina

  1. Induk ikan mempunyai badan lebih kuning, sirip panjang, harus memilih induk yang sehat dan bagus agar keturunannya juga bagus.
  2. sementara betina biasanya berwarna kusam dan badannya lebih besar dari pada jantan / tegap, jika matang gonad akan buncit.

Baca Juga:

Persiapan induk

  1. Induk disesuaikan berdasarkan strain karena jika disilangkan hasilnya kurang memuaskan. pisahkan jantan dan betina di bak tersendiri sebelum digabung di bak pemijahan.
  2. Untuk pemijahan masal di kolam, sebelum dipijahkan sebaiknya jantan dan betina dipelihara terpisah. Nanti setelah induk betina tampak benar-benar sudah penuh telur (gendut) barulah dicampur dengan jantan.

Pemijahan Ikan Zebra  Danio

  • Perbandingan jantan dan betina 2:1.
  • Isi wadah air minimal 10 cm dengan pemberian sekat atau tanaman air (hydrilla) yang rimbun supaya telurnya tak tampak. Tujuannya supaya telur tidak dimakan.
  • Setelah telur keluar, segera pindahkan indukan ke wadah yang berbeda.
  • Biar telur menetas, telur tersebut akan menetas setelah 24 jam. Larvanya akan mulai berenang setelah dua hari menetas.

Pemeliharaan Larva

Penggantian air pada pemeliharaan larva bisa dilakukan setelah larva berenang atau sesudah berumur sekitar 7 hari. Penggatian air ini harus dilakukan hati-hati dengan jumlah setengah atau sepertiganya saja. Jika diganti total, ikan akan stres karena terjadi perubahan lingkungan yang tiba-tiba. Frekuensi penggantian air setiap 3 hari.

Pakan larva pertama bisa berupa artemia, rotifera, atau infusoria. Sementara kutu air bisa diberikan sesudah larva berumur 3-4 hsri. Untuk ikan yang besar atau sudah dewasa, pakannya berupa cacing sutera atau cacing darah. Ukuran 2,2 cm sudah bisa dijual setelah pemeliharaan sekitar 2,5 bulan.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama