Ikan koi adalah ikan yang berasal dari Negara Jepang dan semakin meluas di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ikan koi mulai marak dilakukan di beberapa daerah atau negara. Bahkan masyarakat Jepang percaya ikan ini membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Budidaya ternak koi di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
Budidaya ikan memang menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Ikan koi import masuk ke Indonesia membuat budidaya ikan ini juga semakin menambah daya saing dalam hal harga. Dalam melakukan budidaya ikan yang tepat harus dilakukan dengan benar. Agar hasilnya bagus dan ikan tersebut bisa diperjualbelikan hingga meraup keuntungan besar.
Langkah Awal Budidaya Ikan Koi
Baca Juga
1. Memilih Indukan yang Berkualitas
Indukan memiliki peran yang penting di dalam bisnis ternak ikan koi. Perlu diketahui indukan ikan koi yang baik menghasilkan keturunan yang baik pula. Tetapi, mendapatkan indukan ikan koi berkualitas mungkin lebih sulit. Nah, jika anda mengalami kesulitan menemukan indukan berkualitas, jangan ragu untuk meminjamnya dari pecinta ikan koi yang memiliki ikan koi berkualitas untuk dikoleksi.
Ikan koi sehat memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Umur sudah mencapai lebih dari 2 tahun
- Jenis ikan yang dipelihara sama, misalkan kohaku dengan kohaku
- Memiliki tubuh ideal dan mempunyai lekukan yang dilihat dari atas, mirip dengan torpedo
- Gaya berenang cukup tenang dan seimbang
- Memiliki warna yang cemerlang dan kontras
- Gerakannya gesit
- Indukan jantan dan betina telah matang untuk dikawinkan
2. Membuat Kolam
Budidaya ikan tentunya memerlukan kolam yang mencukupi untuk ikan itu hidup nantinya. Anda dapat menggunakan kolam tanah, terpal, beton dan sebagainya. Ikan koi ialah jenis ikan yang mudah perawatannya dan bisa dirawat di akuarium.
Apabila anda menggunakan kolam untuk tempat tinggal si ikan, maka sebaiknya gunakan kolam plesteran dengan sinar matahari cukup. Saluran air pada kolamnya harus selalu terjaga dengan baik. Pasang saringan halus dalam kolam dekat saluran air, agar anak ikan koi tidak terhanyut.
3. Proses Pemijahan
- Proses pertama, betina akan mengeluarkan telur dan diikuti pejantannya yang mengeluarkan sperma. - Biasanya, telur yang dibuahi akan menempel pada tanaman air dan perkawinan selesai pada pagi hari
- Setelah itu, segera pisahkan induk dari kolam pemijahan agar telur selamat dari kemungkinan dimangsa induknya.
- Di dalam proses penetasan larva, butuh ketelitian kurat terhadap suhu air. Jika suhu air terlalu dingin, maka larva lama menetas, tetapi apabila suhu air terlalu panas, larva justru lebih cepat membusuk. Maka dari itu, usahakanlah untuk mengatur suhu air secara ideal.
- Telur akan menetas selama 48 jam. Setiap larva yang baru menetas biasanya memiliki cadangan makanan untuk bertahan kurang lebih 3-5 hari, sehingga jangan langsung memberi makan larva tersebut setelah mereka menetas.
- Setelah persediaan makanan habis dalam waktu 5 hari, berikan larva tersebut makanan hidup seperti kutu air yang disaring. Makanan hidup ini lebih baik dibandingkan kuning telur yang direbus, karena airlebih terjaga kebersihannya.
- Ketika ikan koi trlah mencapai panjang hingga 1,5 cm, maka anda dapat mengganti makanannya menjadi cacing. Tetapi, pemberian cacing tidak diberikan ketika ikan sudah berumur sekitar 3 mingguan.
4. Menjaga Kondisi Kolam Agar Selalu Bersih
Jaga kebersihan kolam selama budidaya koi menjadi hal yang sangat penting. Perhatikan bagaimana suhu dan tingkat kekeruhan air tersebut. Apabila air kolam dalam kondisi keruh maka itu akan mempengaruhi kesehatan ikan koi. Keruh dan kotornya kolam biasanya dipengaruhi kotoran. Jadi, walaupun anda menggunakan filter kolam harus dibersihkan secara berkala.
5. Pembatasan Jumlah Ikan di dalam Kolam
Ikan koi memerlukan ruang gerak yang lega agar dapat tumbuh menjadi besar dengan cepat. Maka itu, jumlah ikan koi berlebihan justru menghambat pertumbuhan ikan koi tersebut. Anda harus memperhatikan jumlah ikan yang dimiliki dengan kolam yang ada.