6 Cara Budidaya Singkong Dengan Tepat

 Halo, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, dan juga perternakan.

Tanaman Singkong

Singkong adalah salah satu jenis makanan pokok yang juga bisa diolah menjadi berbagai produk makanan. Proses penanaman yang mudah membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Singkong atau yang dikenal juga dengan nama ubi kayu berasal dari Brasil. Persebarannya kemudian masuk ke negara-negara tropis lain seperti Afrika, India, Madagaskar, Tiongkok, dan juga Indonesia.

Di Indonesia, sentra utama singkong berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat Indonesia menggunakan singkong sebagai makanan pokok, bahan makanan lain (seperti kolak, keripik, dan lain-lain), serta sebagai bahan baku tepung tapioka.

Selain cara budidaya tanaman singkong yang cukup mudah, pemanfaatan tanaman singkong juga sangat lengkap. Semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Berikut ini beberapa cara bidudaya singkong, langsung saja simak artikel ini.

Baca Juga:

1. Menyiapkan Bibit

Cara budidaya tanaman singkong yang pertama adalah dengan menyiapkan bibit berupa stek batang bagian bawah sampai tengah.

Bibit yang dipilih ini berasal dari tanaman induk yang berumur 10 sampai 12 bulan, dengan diameter sekitar 2,5 cm. Pastikan bahwa tanaman induk belum ditumbuhi tunas-tunas baru. Jumlah bibit yang akan ditanam harus disesuaikan dengan luas area lahan.

2. Menyiapkan Media Tanam

Kemudian, kamu harus menyiapkan media tanam dengan mengukur kadar pH tanah menggunakan kertas lakmus, pH meter, dan cairan pH tester. Jangan lupa untuk mengecek kandungan bahan organic dan unsur hara tanah tersebut. Cara budidaya tanaman singkong selanjutnya yakni membersihkan lahan dari gulma, pembajakan tanah, lalu bentuk bedengan tanah.

Jika tanah sudah selesai digarap, taburkan kapur kalsit atau kaptan (CaCO3) dengan dosis 1 sampai 2,5 ton per ha. Fungsi pengapuran sendiri adalah untuk menaikkan kadar pH pada tanah yang asam atau tanah gambut.

3. Penanaman Bibit

Penanaman bibit singkong dapat dilakukan setelah bibit stek serta pengolahan lahan telah siap. Waktu yang baik untuk penanaman ialah di awal musim hujan. Ini dikarenakan tanaman singkong memerlukan air yang cukup pada awal penanaman hingga umur 4-5 bulan, setelah itu kebutuhan air dapat dikurangi secara bertahap. Jarak tanam yang dipakai ialah 80 x 120 cm. Penanaman singkong dilakukan dengan cara menancapkan stek batang secara tegak lurus ke bedengan sedalam 5-10 cm ke dalam tanah.

4. Pemeliharaan tanaman singkong

Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam serta memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan singkong meliputi:

Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada saat singkong berumur 2-3 bulan atau pada saat pertumbuhan gulma sudah terlalu banyak. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan melakukan pembumbunan.

Pembumbunan

Pembumbunan yaitu penimbunan tanah yang berada pada pangkal rumpun tanaman. Pembumbunan dilakukan karena tanah disekitar tanaman sering terkikis air hujan maupun air saat menyiram tanaman. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga singkong dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak gampang roboh.

Penyiraman

Lakukan penyiraman secara rutin pada tanaman singkong dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan. Kemudian penyiraman dapat dikurangai atau lakukan penyiraman saat tanah sudah terlalu kering.

Pemupukan 

Pemupukan bisa dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang, kompos serta pupuk hijau ) serta pupuk anorganik (Urea, TSP, KCL). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan dari pemberian pupuk ialah untuk memperbaiki struktur tanah serta memberi nutrisi pada tanaman. Pupuk an-organik diberikan tergantung komposisi tanah.

.

5. Hama serta Penyakit Tanaman Singkong

Hama pada tanaman singkong diantaranya tungau daun merah serta kumbang, sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman singkong ialah layu bakteri serta bercak daun. Pengendalian serangan hama serta penyakit pada tanaman singkong yaitu:

  • Sanitasi lahan setelah panen,
  • Cari dan musnahkan hama tanaman atau semprot dengan pestisida alami, 
  • Gunakan bibit yang sehat dari varietas tahan hama penyakit, 
  • Lakukan pengolahan tanah secara sempurna, 
  • Membakar/musnahkan tanaman yang terjangkit penyakit.

6. Panen

Singkong dapat dipanen pada saat warna daun telah mulai menguning serta banyak daun yang telah rontok atau jika telah mencapai umur antara 6–8 bulan. Singkong dipanen dengan cara mencabut batangnya secara manual. Cari serta ambil umbi yang tertinggal dalam tanah secara manual atau dengan cangkul. Pastikan saat memanen umbi singkong tidak merusak umbinya karena dapat menurunkan kualitas serta harganya saat dijual nanti.

Nah, itu tadi penjelasannya. Kurang lebihnya mohon maaf, see you next di artikel berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama