5 Jenis Ikan Lele Yang Mudah Dibudidayakan

Ikan Lele
Jenis ikan lele sangat banyak, tidak semua cocok untuk di budidayakan. Hanya ada beberapa jenis tertentu saja yang dapat di budidayakan. Jenis ikan lele yang di budidayakan biasanya memiliki sifat unggul seperti pertumbuhannya cepat, tahan terhadap penyakit, bisa tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi serta kondisi air minim. Ikan lele banyak hidup di air tawar. Ikan lele termasuk pada jenis ikan karnivora atau pemakan daging. Berikut beberapa jenis ikan lele yang mudah di budidayakan.

Baca Juga:

1. Lele Dumbo

Lele dumbo merupakan lele jenis unggulan yang pertama kali di introdukdi ke Indonesia pada awal tahun 1980. Lele dumbo asalnya dari Afrika. Tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan akan timbul bercak warna putih bila stres. Di pelihara di kolam lele dumbo Bisa tumbuh bongsor dan besar. Karena Ukuran tubuhnya yang besar akhirnya nama Dumbo disematkan pada lele ini. Dibanding jenis lele lokal, patil lele dumbo tidak beracun sehingga relatif lebih aman saat di pegang dengan tangan kosong. Ukuran misai atau sungut lele dumbo juga lebih panjang dibanding lele lokal.

2. Lele Sangkuriang

Lele sangkuriang merupakan varietas unggulan dari lele dumbo hasil perkawinan lele dumbo betina F2 dengan lele dumbo jantan F6 yang menghasilkan lele dumbo jantan F2-6. Selanjutnya lele dumbo jantan F2-6 dikawainkan kembali dengan lele dumbo betina F2 sehingga menghasilkan ikan lele sangkuriang. Ciri-ciri lele sangkuriang di antaranya memiliki warna punggung hitam kehijaun dan bagian perutnya bewarna putih kekuningan. Beberapa sifat unggul yang dimiliki Lele sangkuriang di antaranya pertumbuhan harian bobot pada pembesaran selama tiga bulan sekitar 3,35 persen dan konversi pakan berkisar 0,8 – 1,0.

3. Lele Phyton

Ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak lele di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk lele lokal. Sayangnya tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan dari generasi keberapa indukan ikan lele lokalnya berasal. Menurut para penemunya, indukan didapat dari lele lokal yang banyak dibudidayakan masyarakat setempat secara turun temurun. Tapi berdasarkan beberapa literatur, lele phyton berasal dari induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6. Lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai 1, artinya satu kilogram pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih ditebar sampai panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari. 

4. Lele lokal 

Lele spesies Clarias batrachus ini adalah lele asli perairan Indonesia. Dagingnya gurih tidak banyak lemak namun kelemahannya adalah pada pertumbuhannya yang relatif lambat dari jenis lele yang lain. Kelemahannya, pertumbuhannya lambat sehingga FCR-nya pun tinggi. Untuk mencapai 500 gram, lele lokal butuh waktu hingga 1 tahun.

5. Lele Mutiara

Pertumbuhan lele mutiara lebih tinggi 10 hingga 40% dari benih lele lain dan toleransi lingkungan tinggi suhu 15-35oC, pH 5-10. Benih ikan lele mutiara mencapai ukuran sekitar 6 sampai 10 ekor/kg dan dapat dipanen dalam jangka waktu 2 sampai 3 bulan. Lalu sintasan lebih tinggi. Benih ikan lele Mutiara tidak mengalami kematian benih pada tahap awal pemeliharaan, dan sampai akhir pemeliharaan dihasilkan sintasan sekitar 60 – 80 %.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama