Peternakan udang termasuk bisnis perikanan yang menguntungkan dan bernilai tinggi secara ekonomi. Untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan budidaya, penggunaan waring ikan sebagai media pendukung telah terbukti memberikan berbagai manfaat.
Baca juga :
Udang, terutama jenis vaname (Litopenaeus vannamei) dan windu (Penaeus monodon), merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia. Namun, tantangan dalam budidayanya seperti serangan hama, tingkat stres udang, dan kualitas air sering menghambat produktivitas. Karena itu, perlu dicari cara beternak yang lebih mudah dan murah. Salah satunya adalah penggunaan waring ikan, yaitu jaring plastik berpori kecil yang tahan air dan tahan lama, sebagai solusi sederhana namun efektif dalam sistem budidaya udang modern.
Cara Penerapan Waring Ikan dalam Kolam Udang
1. Persiapan Kolam
Kolam dapat berupa tanah, terpal, atau beton. Pastikan kolam bersih dan rata sebelum pemasangan waring.
2. Pemasangan Waring
Waring dipasang melingkar di bagian dalam kolam sebagai pembatas atau pagar keliling. Pemasangan waring pada dasar kolam terpal berfungsi sebagai proteksi bagi udang terhadap endapan lumpur dan material tajam.
3. Pemeliharaan
Perawatan berkala pada waring dengan membersihkan lumut dan material organik lainnya diperlukan untuk menjaga aliran air yang baik dan kualitas perairan yang stabil.
4. Panen Udang
Dengan waring, panen menjadi lebih mudah karena udang berkumpul dalam area yang lebih terkendali.
Penggunaan waring ikan dalam budidaya udang merupakan inovasi sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan keberhasilan panen. Selain berfungsi sebagai pengaman fisik, waring juga berperan dalam menjaga kebersihan kolam dan mempermudah pengelolaan. Inovasi ini layak diterapkan oleh petambak skala kecil hingga menengah sebagai bagian dari sistem budidaya yang berkelanjutan dan ekonomis.