Sebagai sebuah komoditas utama yang ada di dunia, jagung sangatlah sangat digemari oleh sebagian masyarakat. Bahkan jagung akan digadang-gadang dapat menjadi pengganti beras di masa depan kelak. Tetapi, tahukah anda selain sebagai sumber zat karbohidrat, jagung ternyata mempunyai beberapa fakta-fakta yang unik. Berikut ini ialah penjelasannya , seperti yang telah dilansir dari beberapa laman
1. Jagung ternyata tak dapat hidup tanpa perawatan dari manusia
Jagung seperti yang kita tahu tak ada di sekitar alam yang liar, karena jagung itu sendiri merupakan penemuan murni dari manusia. Rumput liar yang dikenal sebaga Tieosinte dan berasal dari daerah Meksiko selatan ini, telah diyakini sebagai nenek moyang dari jagung. Sekitar 10.000 tahun yang lalu, para petani purba mulai memilih tanaman teosinte yang mempunyai kerne (biji) yang lebih besar serta lebih lezat, lalu menanam kembali tanaman berkualitas lebih tinggi ini dari tahun hingga ke masa depan.
Hal ini yang secara alami mengembangkan tanaman dengan sebuah tongkol yang lebih besar. Tanaman pertama yang tampak seperti jagung muncul sekitar pada 7.000 tahun yang lalu. Jagung menjadi tanaman yang sangat populer di seluruh wilayah Amerika Utara dan Selatan serta kemudian menyebar ke sebagian besar bagian belahan dunia lainnya. Tetapi sampai hari ini, jagung hanya bisa bertahan jikalau manusia memupuk dan juga merawatnya.
Baca Juga:
- Yuk Simak Cara Budidaya Udang Air Tawar!
- Mengenal 5 Jenis Kentang Yang Wajib Kamu Tahu!
- Ketahui Jenis Ikan Lele, Sebelum Membudidayakan!
2. Ada lebih dari 3.500 penggunaan yang berbeda-beda untuk jagung
Anda mungkin sangat akrab dengan banyaknya cara jagung digunakan dalam olahan makanan. Jagung dapat diproses menjadi bahan seperti kedalam sirup jagung, tepung jagung, minyak jagung, serta tepung jagung ditambahkan ke sejumlah besar produk makanan komersial, mulai dari es krim hingga minuman ringan dan juga permen karet.
Tetapi penggunaan jagung tak berhenti pada olahan makanan saja. Produk-produk jagung juga biasanya ditambahkan ke berbagai macam-macam barang, seperti kembang api dan juga korek api, karpet serta tekstil, baterai, kosmetik, vitamin dan juga obat-obatan, krayon, lem dan deterjen. Jagung bahkan bisa dibuat menjadi plastik biodegradable.
3. Jagung serta kedelai merupakan tanaman terbesar di AS
Jagung dan kedelai merupakan tanaman yang terbesar serta paling penting yang ditanam di negara Amerika Serikat. Pada tahun 2018, sekitar 90 juta hektar lahan di AS ditanami dengan jagung, yang hampir seukuran California dan hampir 90 juta hektar lainnya ditanami kedelai.
Banyak juga varietas jagung rekayasa genetika/genetically modified (GM) ditanam di seluruh negara AS, termasuk varietas jagung manis serta jagung ladang. Jagung manis umumnya dikonsumsi sebagai jagung rebus atau jagung yang beku, sedangkan jagung ladang dibiarkan matang sendiri sebelum diproses menjadi produk seperti pati jagung ataupun sirup jagung dengan fruktosa yang tinggi.
4. Asalnya dari wilayah Meksiko Selatan
Meskipun jadi makanan pokok sebagian dari masyarakat Indonesia, ternyata jagung pada awalnya bukanlah produk pangan lokal, lho. Jagung pertama kali dibudidayakan justru di wilayah negara Meksiko, Amerika Tengah. Pertanian jagung di negara Meksiko bahkan sudah ada sejak 10.000 tahun yang lalu. Cukup tua ya. Perlahan, sekitar 7.000 tahun yang lalu budidaya jagung menyebar ke wilayah-wilayah lain seperti Ekuador, lalu Peru. Nah, sejak saat itulah jagung makin dikembangbiakkan oleh negara lain secara luas. Di Indonesia sendiri, jagung baru mulai dibudidayakan pada sekitar abad ke-16.
Gunakan Waring Sayur Untuk Penggepakan Hasil Panen, Info Harga Kilk Disini!
5. Jagung AS hanya sedikit dimakan oleh manusia
Pada saat ini, sekitar 40 persen dari seluruh panen jagung tahunan AS digunakan untuk memproduksi bahan etanol. 40 persen lainnya digunakan sebagai pakan-pakan ternak dan 10 hingga 20 persen diekspor dalam setiap tahunnya. Yang menyisakan sekitar 5 hingga 10 persen dari hasil panen nasional untuk bisa digunakan sebagai makanan bagi manusia serta sejumlah besar dari itu bisa diolah menjadi sirup jagung yang berfruktosa tinggi. Banyak juga ilmuwan yang menyarankan ini merupakan penggunaan yang tak tepat dari sebuah tanaman jagung.