Komoditas Laut Bernilai Ekonomi Tinggi, Inilah Fakta Unik Teripang!

 

Teripang sering disebut sebagai timun laut (sea cucumber), tetapi sebetulnya tidak semua jenis timun laut itu teripang. Teripang merupakan hewan yang tidak memiliki organ khusus. Hewan ini tidak mempunyai mata hidung, mulut, ataupun alat gerak. Biota air laut ini hanya bisa meraba dan hidup di dasar perairan, seperti pasir, lumpur pasiran, atau di dalam terumbu. Masih ada fakta unik mengenai teripang yang menarik untuk diketahui.

Berperan penting di alam bebas

Teripang berperan sebagai keystone species atau biota kunci keseimbangan ekosistem perairan dangkal. Biota yang hanya bisa meraba dengan memakan sedimen sehingga berperan sebagai bioturbator atau pengolah sedimen dalam ekosistem perairan dangkal dan penghambat pengasaman laut. Hewan ini berperan dalam siklus nutrisi dan transfer energi rantai makanan.

Baca Juga :

Komoditas bernilai tinggi

Di Indonesia, komoditas teripang memang tidak begitu terkenal, hanya beberapa kelompok masyarakat yang mengonsumsinya. Namun, sebetulnya teripang menjadi salah satu komoditas ekspor bernilai ekonomi tinggi. Hal ini karena sumber protein yang terkandung dalam teripang tergolong tinggi. Selain itu, hewan ini juga mengandung kolagen yang dibutuhkan sebagai bahan baku kosmetik dan senyawa bioaktif yang tinggi sebagai bahan baku obat.

Beberapa jenis sudah masuk Apendiks II CITES

Ada beberapa jenis teripang yang sudah masuk Apendiks II CITES karena populasinya terus berkurang sehingga perdagangannya dibatasi berdasarkan kuota yang sudah disetujui. Jenis-jenis yang masuk daftar tersebut adalah Holonthuria fuscogilva, H. nobilis, dan H. whitmaei.

Kandungan nutrisi

Teripang mengandung 9 jenis karbohidrat, 59 jenis asam lemak, 19 jenis asam amino, 10 jenis mineral, dan 5 sterol. Teripang yang sudah dikeringkan mengandung protein sebanyak 82 persen, lemak 1,7 persen, abu 8,6 persen, karbohidrat 4,8 persen, vitamin A 455µG persen, vitamin B 0,04 mmg persen, niacin, riboflavin, dan kalori.

Kandungan kolagen di dalam biota ini mencapai 86 persen. Selain itu, mengandung berbagai mineral, seperti kalsium, fosfat, fosfor, kromium, magnesium, besi, natrium, dan yodium.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama