Cara Budidaya Kerang Hijau dengan Berbagai Metode

 

Kerang hijau banyak disukai di kalangan masyarakat serta dapat dijadikan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Kerang hijau dikenal mempunyai rasa yang sangat lezat serta memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Kerang hijau mengandung air, protein, lemak, karbohidrat serta abu. Nilai gizi kerang hijau sama dengan daging ayam, sapi serta telur ayam.

Kerang hijau berkembang biak pesat pada bulan Maret hingga Juli dan banyak ditemukan di kedalaman laut sekitar 1-7 meter. Persebaran kerang hijau cukup merata di seluruh pantai yang ada di Indonesia.

Baca Juga:

Syarat Lokasi Budidaya Kerang Hijau

- Sediakan lokasi yang cukup terlindung dari arus kencang serta tidak mempunyai kadar garam tinggi.

- Usahakan lokasi memiliki dasar perairan yang berlumpur serta berpasir, untuk memudahkan kerang hijau memperoleh unsur hara dan zat makanan dalam proses berkembang biak

- Pastikan tempat yang anda pilih terbebas dari limbah beracun, misalnya seng, merkuri, tembaga, cadmium, timah hitam dan lainnya

- Hindari lokasi yang berdekatan dengan sungai supaya terhindar dari limbah rumah tangga, misalnya deterjen dan sabun mandi. Limbah tersebut memicu munculnya banyak bakteri yang berbahaya untuk manusia yang mengkonsumsi kerang, sebab mengandung bakteri echericia coli, salmonella serta shigella

- Usahakan lokasi mempunyai suhu sekitar antara 27-37 derajat celcius dengan tingkat pH 6-8

- Kumpulkan spat kerang hijau dengan cara memasukkan tali kolektor (Tali kolektor dapat dibuat sendiri dari serabut kelapa, pintalan ijuk serta polyethylene)

- Masukkan tali kolektor di perairan yang memiliki banyak benih kerang hijau dan biarkan benih menempel pada tali kolektor secara alami.

- Lalu pindahkan tali kolektor pada wadah pembudidayaan

- Bila dalam tali kolektor tidak menemukan adanya bibit kerang hijau, dapat dilakukan transplantasi benih di daerah lain


Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Tancap

Metode tancap dalam budidaya kerang hijau ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan benih dari alam, pembesaran sampai panen kerang hijau.

- Persiapkan batang bambu dengan diameter sekitar 15-20 cm, lalu runcingkan dibagian pangkalnya

- Tancapkan bambu yang sudah diruncingkan ke dasar perairan secara teratur

- Panjang bambu yang digunakan tergantung pada kedalaman perairan, ketika pasang atau surut. Lalu tambahkan bagian yang ditancap ke dasar dan bagian yang menjulang diatas permukaan laut, kurang lebih sekitar 50-100 cm

- Bagian atas bambu dipergunakan menjadi tanda dan untuk memudahkan mencaput saat panen kerang hijau tiba

- Bagian atas unit kolektor dapat ditambahkan pondok menjadi pengamat terhadap kolektor

- Tambahkan bambu yang telah diikat, dipasang sejajar dengan permukaan air agar menguatkan bambu dari pengaruh arus dan gelombang

- Tambahkan pula bagan bamboo memakai tali tambang yang menghubungkan antar bambu didalam air

- Jarak antara bambu bervariasi kurang lebih 0,5-1 meter tergantung dari kesuburan perairan, luas area budidaya dan banyaknya kolektor yang dipasang

- Biarkan beberapa hari sampai spat kerang hijau menempel

- Sesudah jumlah kerang hijau banyak, dapat dilakukan pemanenan 

Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Rakit Apung

Budidaya Kerang Hijau dengan memakai metode rakit apung ini sering digunakan pada lokasi yang memang dikhususkan untuk pembesaran kerang hijau dan bukan lokasi sumber benih. Keuntungan menggunakan metode ini yakni lebih mudah dalam pemanenannya.

- Buat rakit dari bambu atau kayu maupun dapat kombinasi dari keduanya, yakni bambu serta kayu

- Buatlah sanggahan menggunakan beberapa drum kosong baik dari drum plastik maupun besi. Setelah itu lakukan pengecatan anti karat drum dari besi lalu lengkapi dengan jangkar. Sanggahan ini sangat diperlukan agar rakit tidak gampang rusak dan tenggelam saat pembudidayaan bekerja diatasnya

- Berikan jaring atau tali dibawahnya agar benih kerang hijau bisa terkumpul dengan baik

- Biarkan beberapa hari sampai waktu panen, tetapi jangan lupa untuk selalu mengechecknya

Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Rakit Tancap

Metode Rakit Tancap ialah gabungan dari 2 cara budidaya ternak dengan metode tancap serta rakit apung.

- Pastikan area rakit sudah dihitung berdasarkan tinggi rendahnya air jika pasang atau surut. Perhitungan ini penting sebab untuk mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan

- Setelah itu tempatkan tali kolektor ke rakit tancap dan usahakan jarak masing masing tali ialah 1 meter

- Lalu diamkan serta lakukan pengecheckan secara berkala

- Dalam waktu sekitar 6 bulan, bisa mendapatkan hasil kurang lebih 20-25 kg untuk masing masing tali 

Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Tali Rentang

Metode ini umumnya disebut juga dengan Long line yakni dengan :

- Merentanggkan 2 utas tali penggantung kolektor antara 2 drum pelampung

- Jika mempunyai drum yang banyak, dapat dirangkai memanjang, sehingga kolektor akan digantungkan serta menghasilkan jumlah lebih besar

- Usahakan jarak maksimal antar pelampung sekitar 10 meter

- Usahakan juga masing masing kolektor mempunyai berat 30–40 meter

- Terapkan jarak antar kolektor gantung ialah 1 meter

- Kolektor gantung bisa berupa asbes, tempurung kelapa, tali tambang maupun kantung benih

- Masukkan benih pada kantung benih lalu letakkan pada air

- Selanjutnya diamkan beberapa waktu, tetapi lakukan pengecheckan rutin

- Sesudah menghasilkan dan siap panen, kerang hijau siap untuk diangkat



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama