Cara Membuat Kolam Apung Keramba Untuk Budidaya Ikan

Cara Mudah Membuat Keramba Jaring Apung

Hai, apa kabar? Berjumpa kembali dengan penulis. artikel kali ini, kita akan membahas megenai cara membuat kolam apung keramba untuk budidaya ikan. Sudah mengetahui langkah membuat keramba bambu? Atau ingin ketahui langkah membuat keramba ikan nila agar cepat besar? Di bawah ini kontruksi ongkos pembikinannya.

Warga yang berada tinggal di seputar sungai atau waduk-waduk kecil banyak membudidayakan nila merah dengan mekanisme keramba jala apung (KJA). Saluran sungai dibendung selanjutnya akan terkumpul air dalam volume yang besar dan stabil, ini dapat di gunakan untuk memiara ikan.

Keramba yang dipakai tidak memakai pelampung dari drum, tapi dengan bambu yang utuh sama ukuran bambu yang besar. Berikut penyebabnya kemungkinan disebutkan keramba sebab tempatnya di saluran sungai atau waduk-waduk kecil dan dalam rasio usaha yang tidak terlalu besar, karena itu tempat perawatan diberi nama keramba.

Sedang waduk-waduk besar mekanismenya telah intens tempatnya diberi nama jala terapung, dengan pelampung, dengan pelampung memakai drum.

Karena itu untuk Anda yang ingin ketahui langkah membuat keramba jala apung untuk budidaya ikan nila dan tipe ikan konsumsi yang lain, di bawah ini panduan simpel langkah membuat jala apung.

Langkah Membuat Keramba Jala Apung untuk Budidaya

Jala terapung telah lebih kekinian, bukan hanya keramba dari bambu yang simpel, tapi keramba telah diubah, bahkan juga rakitnya ada yang dibikin dari pipa besi.

Cara - cara dalam pengerjaan Karamba Jala Apung :

1. Membuat Rangka Berpelampung

Mulai dengan membuat sketsa bagaimana detail keramba ini akan dibikin. Kemudian, pasang rangka keramba sama dari perancangan itu. Pelampung dari styrofoam, drum, atau tong plastik diatur demikian rupa dengan membaginya dua sama lebar. Biasanya, satu keramba didukung oleh pelampung sekitar 37 buah dalam jarak antarpelampung yakni 1,7 m. Tiap pelampung ini diikat memakai karet timba yang terpasang di kerangka keramba. 

2. Menempatkan Bambu Gembong

Proses penempatan bambu gembong selaku injakan dikerjakan sesudah kerangka dan pelampung pelepah terpasang. Bambu gembong ini ditempatkan dalam air dengan panjang ukuran sama kerangka keramba. Selanjutnya antarbambu itu didukung menggunakan kaso yang dipaku ke tubuh gembong. Sedang untuk perkuat sikap tubuh kolam tergambang gembong dianjurkan untuk mengikat sela antarpelampung memakai karet ban. 

3. Pengerjaan Geladak

Step seterusnya yakni pengerjaan geladak yang ditangani sehabis penempatan kaso pada kerangka keramba. Proses ini dikerjakan dengan menempatkan geladak pada lubang paku yang telah dibuat awalnya. Sesudah geladak itu sukses ditancapkan, bambu dipotong sama ukuran kerangka keramba pada geladak, selanjutnya disambungkan kembali ke kaso. Umumnya geladak yang diperlukan untuk keramba jala apung terdiri dari 6-10 tangkai bambu yang memiliki ukuran sama. 

4. Penempatan Jangkar untuk Kolam

Sekarang waktunya menempatkan jangkar yang berperan untuk menjaga status keramba nanti. Umumnya jangkar yang digunakan berbentuk batu kali yang dibuntel ke dalam karung dan disambungkan oleh tali rafia.

Tiap kolam keramba membutuhkan batu seberat 200-250 kg. Batu jangkar ini ditempatkan sepanjang 50 m dari status keramba jala apung. Hingga panjang tali rafia yang diperlukan memiliki ukuran 50 m ditambah lagi ukuran kedalaman air. 

BACA JUGA:

10 Peluang Usaha Ternak yang Patut Kamu Coba

Tips Pemasangan Plastik UV Untuk Rumah Greenhouse

Beberapa Manfaat dan Bahaya yang di Sebabkan Sinar Ultraviolet

5. Penempatan Jala Khusus

Tiap unit kolam keramba mempunyai ukuran kerangka 15 x 15 m dengan kolam memiliki ukuran 7 x 7 m. Penempatan jala dikerjakan dengan mengikatkan tiap ujung jala ini dengan pengait yang ada dibagian dalam rencana keramba. Supaya wujud keramba berkembang optimal, tiap ujung dan tengah jala dipasang pemberat yang memiliki bobot 3 kg. Hingga dalam tiap jala khusus membutuhkan pemberat sekitar 8 biji. 

6. Penempatan Jala Kolor

Jala kolor terpasang di luar kerangka keramba dengan mengikatkannya ke sisi paling luar kerangka hingga status jala ini ada di bawah empat jala khusus. 

Jala kolor berperan selaku jala lapis ke-2 yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan yang ingin mengonsumsi pakan tersisa seperti ikan nila dan ikan lele. 

Untuk menjaga wujud jala kolor, jala ini dipasang 16 pemberat memiliki bobot 5 kg, di mana 12 pemberat ditempatkan di luar kerangka kolor dan 4 pemberat ditempatkan disamping dalam tiap pemisah antarkolam. 

7. Penyeleksian Mata Jala

Ukuran mata jala yang terpasang di semasing keramba jala apung disamakan sama ukuran ikan yang akan dipiara didalamnya. Selaku contoh kolam penderan berisi ikan memiliki bobot 5-10 gr menggunakan mata jala 0,75 inch. 

Sesaat untuk kolam perawatan berisi ikan yang memiliki berat 10-300 gr memakai mata jala 1 inch. Begitupun dengan jala kolor biasanya dipasang dengan jala yang ukuran matanya seputar 1,25 inch.

Selesai juga artikel untuk hari ini, jangan lupa selalu kunjungi website ini untuk update berita terbaru ya. Sampai jumpa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama