Budidaya Lobster Menggunakan Kolam Terpal Plastik


Lobster Air Tawar (LAT) atau sering di sebut dengan Freshwater Crayfish termasuk jenis lobster yang cukup mudah dibudidayakan. Salah satu alasan banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan lobster ini karena lobster memiliki cita rasa yang lezat dan memiliki kandungan gizi yang sangat banyak yang membuat harga lobster dipasaran berkisar antara 150-250 ribu rupiah/ kg yang membuat orang yakin apabila membudidayakan lobster dengan cara tepat maka mereka akan dapat keuntungan yang besar, apalagi harga jual lobster air tawar juga cukup tinggi bergantung dari besarnya ukurannya. Untuk anda yang ingin ikut dalam budidaya lobster berikut langkah langkahnya :
  • Pemilihan Bibit
Sebelum memilih bibit unggul yang akan digunakan, pertama kali yang perlu diketahui oleh seorang pembudidaya lobster adalah jenis kelamin dari lobster yang dimilikinya. Lobster jantan dan betina dibedakan dari warna capitnya. Lobster jantan memiliki warna capit merah lebih luas dan menyala. Sedangkan betinanya memilili warna capit hitam dengan merah yang lebih sedikit.
Lobster betina memiliki ukuran badan lebih besar dari kepalanya kebalikannya lobster jantan. Lobster betina memiliki lubang kecil pada tangkai kaki yang kedua/ketiga. Sedangkan jantan memiliki selang kecil yang terletak pada kaki yang kelima.

* Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar
    - Indukan yang dipilih memiliki umur minimal 6 bulan dengan panjang 10 cm
    - Dengan Perbandingan Jantan dan betina 3:2
    - Lobster Betina Selektif dalam memilih pejantan sehingga jumlah jantan lebih banyak
    - Ciri-ciri induk betina yang baik adalah ukuran kepala yang lebih kecil daripada ukuran badannya. Sebaliknya pejantan lebih bagus yang kepalanya lebih besar daripada badannya.
  • Cara Mengawinkan Lobster
Kumpulkan indukan jantan dan betina lobster menjadi satu dalam media akuarium yang berukuran 1 x 0,5 meter tinggi 25 cm. Lobster betina mempunyai kebiasaan mencari kecocokan, jika betina tidak merasa cocok untuk kawin dengan jantan yang sudah disiapkan, lobster tersebut tidak akan kawin.
Satu lobster jantan dapat membuahi 30 ekor lobster betina, karena dalam perkawinan tersebut lobster betina lebih dominan dalam memilih pasangan yang cocok. Jadi pada satu media taruhlah 5 ekor lobster betina dn 3 lobster jantan, apabila hanya ada 1 ekor lobster jantan yang disediakan pada akuarium, kemungkinan ke 5 lobster betina untuk kawin dan bertelur semua menjadi lebih kecil.

Di dalam media aquarium siapkan pipa paralon dengan diameter 2 inci dan panjang 20 cm, pipa paralon itu digunaan untuk pembuahan telur yang dikeluarkan lobster betina yang dibuahi oleh lobster jantan. Lobster betina akan sudah bisa bertelur sekitar setelah dua minggu indukan dipertemukan. Lobster dengan ukuran 4 inci bisa menghasilkan 200-300 butir telur dalam satu indukan.
  • Pemindahan Induk Pengeraman dan Penetasan Telur.
Pada minggu ke 2 atau ke 3 telur baru dapat menempel dengan baik pada kaki renangnya, dan si betina akan kembali berjalan dengan ekor yang sudah terbuka sehingga telurnya pun dapat terlihat. Jika sudah seperti ini indukan dapat dipindahkan dari akuarium perkawinan ke kolam penetasan yang berukuran 1x 2 meter atau ke kolam penetasan masal dengan menggunakan kurungan keranjang.

* Ciri- ciri Proses Pematangan Telur.
    - Pada minggu ke 2 Telur masih berbentuk bulat.
    - Minggu ke 3 mulai terlihat dua bintik telur. Bintik hitam itu merupakan embrio.
    - Minggu ke 4, sungut, capit dan kakinya sudah mulai tumbuh. Akan tetapi lobster masih belum bisa mandiri. Jika dalam fase ini telur mengalami rontok dari induknya dan kemungkinan embrio tersebut akan mati.
    - Minggu ke 5 hampir seluruh kuning telur sudah habis. Satu persatu embrio akan mulai lepas dari induknya untuk mencari makan sendiri. Meskipun sudah terlepas dari induknya embrio bisa saja masih menempel ke kaki renang induknya sehingga ketika anakan sudah terlepas 70%, sisanya sebanyak 30% masih menempel. Setelah bersih/tidak ada lagi telur yang menempel maka si induk betina bisa dipindahkan ke akuarium lain untuk istirahat selama kurang lebih dua minggu sampai proses pergantian kulit. Karena dengan berganti kulit ukuran lobster akan menjadi semakin besar, sehingga pada penetasan berikutnya jumlah anakan yang dihasilkan akan lebih banyak. Kapasitas penyimpanan telur lobster akan bertambah besar semakin bertambahnya usia dari lobster tersebut.

Baca Juga :
 Inilah Posisi Yang Baik & Buruk Ketika Kita Tidur
 Cara Menanam Bunga Melati Dengan Mudah!
 Tips Menanam Kacang Hijau Dengan Benar
 Manfaat & Kandungan Gizi Pada Beras Merah

  • Pemeliharaan Benih.
Setelah menetas, anakan lobster jangan diberi makan seperti umbi- umbian/sayuran, tetapi diberi cacing beku atau cacing sutera sehingga dapat memacu pertumbuhan lobster dengan baik. Jumlah pakan yang diberikan sebaiknya 3% dari berat badannya. Pada pagi hari pakan yang diberikan sebanyak 2% sedangkan sore hari diberikan sebanyak 75%. Alasan mengapa pemberian makan pada waktu sore hari lebih banyak daripada waktu pagi hari adalah karna lobster dikenal sebagi hewan/ikan yang aktif pada waktu malam hari maka dari itu lobster harus diberi makan banyak pada waktu sore hari.
  • Panen Benih.
Waktu panen benih yang baik adalah saat pagi sebelum jam 9 dan berda di lingkungan terbuka, dalam pemanenan benih ukuran 1-2 cm alat yang dapat digunakan adalah ember plastik scoopnet berukuran 20x 10 cm.
Untuk kualitas dan parameter air yang digunakan haruslah air baru dan bersih atau air yang sama seperti air di akuarium sebelumnya hal ini dilakukan agar benih tidak strees. Karna benih yang baru berumur 20 hari memiliki tingkat ke sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan lingkungan bila dibandingkan dengan lobster yang sudah dewasa.
  • Persiapan Pembesaran Lobster Air Tawar
Lobster air tawar dapat dibesarkan di 2 media yakni di aquarium dan di kolam terbuka. Sebelum memasukkan benih, pastikan terlebih dahulu bila kolam atau aquarium yang anda siapkan steril atau tidak terkontaminasi zat kimia beracun. Zat kimia beracun yang mengontaminasi bisa membuat pertumbuhan lobster terganggu bahkan bisa menyebabkan kematian. Lingkungan yang semakin bagus juga mampu menekan resiko kematian bibit lobster.
Lingkungan yang bagus & baik untuk pertumbuhan lobster yakni pH air 7-8, oksigen 4 ppm, dan suhu air sekitar 25-29 derajat celcius. Selain itu, pastikan pula tidak ada kebocoran pada kolam bila ada berbudidaya lobster di kolam terpal.

* Pembesaran pada kolam tanah/semen dan terpal


Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk memulai pembesaran di kolam tanah adalah dengan mengisi kolam dengan air selama 1 minggu sebelum bibit dilepaskan pada kolam. Untuk membesarkan lobster dengan skala besar disarankan untuk memilih bibit berukuran 1 inchi – 2 inchi. Bibit dengan ukuran tersebut mampu menghasilkan lobster yang berukuran sekitar 10-12 ekor per kilogramnya.

Jangan lupa untuk memasang aerator atau kincir angin untuk membuat gelembung udara (oksigen). Tujuannya agar sirkulasi oksigen bisa lancar dan lobster bisa tumbuh dengan baik.

1. Menebar benih
Tebar benih dengan ukuran yang sama. Jika ukuran benihnya berbeda tidak lebih dari 10 gram, benih bisa dicampur. Idealnya dalam 1 meter persegi ada 5-10 ekor lobster.

2. Pemberian pakan
Pemberian pakan dilakukan teratur sehari dua kali pada pagi hari dan menjelang sore hari. Untuk jenis pakannya gunakanlah kombinasi antara pellet dan nutrisi. Hal ini dimaksudkan agar budidaya lobster bisa lebih hemat namun kualitasnya tetap terjaga.
Nutrisi yang dapat digunakan sebagai pakan lobster seperti ketela pohon parut, jagung basah parut, dan beberapa sayuran lainnya. Nah, bila Anda menggunakan kolam tanah untuk budidaya lobster, nutrisi bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan atau plankton yang ada dalam kolam.

3. Pengendalian hama
Cangkang keras lobster mampu menghindarkan dirinya dari serangan hama. Meski begitu anda harus tetap memperhatikannya dan tetap waspada akan serangan hama yang bisa saja tiba-tiba terjadi khususnya ketika mendekati musim panen.
  • Pemanenan Lobster
Lobster bisa dikonsumsi ketika usianya berkisar antara 6-8 bulan atau ketika beratnya mencapai 10-12 ekor perkilogramnya. Ukuran ini merupakan ukuran standar.
  • Cara Perawatan Lobster Air Tawar
Merawat lobster air tawar bukanlah hal yang sulit namun dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra.

* Beberapa perawatan untuk budidaya lobster yang harus dilakukan antara lain:
1. Pemberian makan lobster yang teratur yakni 2 kali dalam sehari, setiap pagi dan menjelang sore.
2. Membersihkan saringan/filter dari kotoran atau sisa makanan lobster yang telah mengendap
3. Menjaga aerator/gelembung udara bekerja dengan baik
4. Mengganti air kolam dengan tidak menguras seluruh isi kolam (sisakan kira-kira ¼ bagian). Hal ini bertujuan agar lobster tidak kaget dengan perubahan suasana didalam kolam. Bila hal ini terjadi, lobster akan lebih cepat berganti kulit dan bisa menjadi sasaran dari lobster yang lebih perkasa darinya.


Kami menjual Waring Ikan & Terpal Plastik, apabila anda membutuhkan dan ingin memesan Waring Ikan ataupu Terpal Plastik SMS/CALL/WA Kami Di : 0852.3392.5564  / 0877.0282.1277  Phone: 031-8830487.
Untuk info harga waring ikan dan terpal plastik silahkan klik DISINI


Sekian dari artikel tentang " Budidaya Lobster Menggunakan Kolam Terpal Plastik " Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami... Selamat Mencoba & Semoga Bermanfaat :)...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama