Tips Mudah Budidaya Ikan Salmon Untuk Pemula

Ikan salmon adalah salah satu komoditas ikan tertinggi di sektor perikanan. Bagi sebagian orang ikan salmon dianggap makanan mewah. Hal tersebut karena jenis makanan yang memakai bahan dasar ikan salmon berharga mahal. ikan ini  juga mempunyai potensi yang bagus bila dibandingkan ikan lainnya.

Sehingga banyak pembudidaya yang beralih budidaya ikan salmon. Umumya pasokan ikan salmon yang masuk ke Indonesia sekitar 86% di impor dari Norwegia. Hal tersebut yang membuat para pembudidaya tergiur untuk budidaya ikan salmon karena melihat peluang usaha yang besar.

Diakui bahwa bahwa proses untuk menghasilkan ikan salmon yang mempunyai kualitas baik pastinya melalui cara yang panjang mulai sejak pembenihan yang sangat cermat, teliti dan berberkualitas dengan kontrol yang sangat ketat dan hanya dilakukan di ruang laboratorium.

Baca Juga:

Jika Anda mempnyai kocek lebih tidak ada salahnya bila Anda mempelajari budidaya ikan salmon di Norwegia untuk menguasai teknik budidaya ikan ini. Dan bisa Anda terapkan untuk memulai budidaya ikan salmon di Indonesia.

Berikut langkah praktis budidaya ikan salmon untuk Anda.

1. Upaya untuk menghasilkan kualitas yang lebih maksimal budidaya ikan salmon yang menjadi perhatian kita bahwa indukan salmon yang dipilih haruslah indukan yang berkualitas. Dari indukan yang berkualitas ini biasanya dari indukan betina super mampu menghasilkan sekitar 10.000.

2. Caranya telur yang telah dibuahi lalu diinkubasi dalam wadah khusus.

3. Air yang digunakan dalam wadah khusus menggunakan air tawar, supaya lebih nyaman, keadan suhu wadah dan air bagi lingkungan hidup salmon harus dikendalikan agar bisa menyesuaikan kehidupan di habitatnya.

4. Jika benih salmon sudah mulai menetas, yang kita lakukan adalah memindahkan ke wadah khusus untuk pembesaran. Atau salmon bayi harus dibesarkan di hatchery hingga 18 bulan.

5. Mulai saat usia ini ikan salmon muda mulai mengalami perubahan proses kedewasaan dengan segala kemampunya mulai bisa beradaptasi lebih kuat dengan lingkungan yang sebenarnya yaitu hidup di air asin. Proses ini dikenal dengan nama smoltify atau proses alami perubahan fisiologis.

6. Akhir dari masa perubahan fisiologis ini pada ikan salmon yang sudah berukuran sekitar panjangnya 10 s/d 12 cm dan  berat mulai mencapai 100 gram ikan ini langsung dipindahkan dari wadahnya di hatchery ke lokasi jaring apung di perairan air asin laut.

7. Kemudian setelah dipelihara di jaring apung selama 18 bulan, ikan salmon kini sudah berubah menjadi salmon smolt dewasa yang memiliki berat sekitar 4.5 kg/ekor. Pada usia ini maka ikan salmon milai disebut ikan yang layak jual, saatnya untuk dipanen.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama