Belut adalah binatang air yang berbeda dengan ikan yang dapat hidup di dalam lumpur dengan sedikit air. Belut mempunyai dua pernapasan yang dapat membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut. Budidaya belut mulai banyak digemari masyarakat seiring dengan banyaknya permintaan dan ketersediaan belut dipasar.
Budidaya belut tidak terlalu susah, tidak jauh beda dengan budidaya ikan pada umumnya. Yang harus diperhatikan saat budidaya belut adalah pemberian pakan dan kebersihan kolam. Ada banyak macam cara budidaya belut.
Tujuan dari perbedaan media budidaya belut sebenarnya sama saja yaitu untuk mempercepat pembesaran dan proses pemanenan. Namun juga ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari beberapa media budidaya belut tersebut.
Berikut ini adalah tahapan atau langkah-langkah dalam pembudidayaan belut pada media terpal. Ikuti langkah-langkahnya dibawah ini:
Baca Juga: Tanaman Srigading, Tanaman yang Bisa Menyembuhkan Demam Nifas!
- Persiapan Kolam Terpal
Berbeda dengan kolam untuk budidaya ikan, pada budidaya belut kolam terpal, kamu membutuhkan tanah dan lumpur sebagai tempat hidup belut. Maka dari itu, kolam terpal mesti diberi penyangga yang kuat supaya tidak jebol. Selain itu, untuk diketahui, belut sering mengeluarkan lendir guna melindungi diri dan bertahan hidup. Jika lendir yang dikeluarkan berjumlah banyak dan menumpuk, maka berpotensi merusak kualitas air.
Oleh karenanya, kolam terpal harus dibuat mengerucut pada bagian bawahnya dengan lubang pembuangan di bagian tengah. Fungsinya untuk memudahkan pembuangan air ketika kamu hendak menggantinya. Buatlah kolam terpal dengan ukuran ideal, misalnya 4 meter x 5 meter x 1 meter. Kemudian, tinggi kolam terpal 80 sentimeter dengan media tanah sawah, cincangan jerami padi, dan potongan gedebog pisang.
- Media Hidup Belut
Media pembuatan kolam terpal untuk budidaya belut hampir sama dengan ternak belut di media drum dan sejenisnya. Adapun media hidup belut mesti kamu perhatikan sebelum melakukan budidaya supaya hasilnya maksimal.
- Susunan pertama yakni gedebog pisang dengan ketebalan sekira 5 sentimeter
- Kemudian siapkan pula jerami setebal 5 sentimeter
- Tambahkan pupuk kompos
- Lapisan terakhir yaitu lumpur sawah sekitar 10 sentimeter
- Sertakan pula penyiraman mikroorganisme starter
- Setelah itu, rendam dengan air bersih setinggi 5 hingga 10 sentimeter di atas permukaan tanah atau bahan yang telah disiapkan sebelumnya
- Jika telah selesai, kamu hanya perlu menunggu 20 sampai 30 hari agar media ini matang atau terfermentasi.
- Perlu diingat, media ini harus benar-benar matang sebelum penebaran bibit guna melancarkan pertumbuhan belut.