Sapi menjadi hewan yang tidak hanya dimanfaatkan dagingnya saja, tetapi juga susunya. Seperti yang kita ketahui selama ini, susu sapi mempunyai banyak manfaat, misalnya untuk kesehatan tulang dan gigi, kesehatan jantung, mencegah kanker dan mengatasi depresi.
Sapi perah merupakan sapi yang di budidayakan secara masif dan khusus agar dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar. Sapi perah sangatlah efisien karena dapat mengubah makanan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu sapi yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan.
Karena susu menjadi salah satu bahan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari baik dari balita hingga manula. Hal inilah yang membuat permintaan susu sapi di pasaran terbilang tinggi. Oleh karena itu, budidaya sapi perah dapat menjadi peluang usaha desa yang menguntungkan.
1. Hitung dan Tentukan Modal Awal
Modal juga merupakan hal yang sangat penting bagi bisnis berbentuk apapun termasuk ternak sapi. Anda harus memperhitungkan dengan cermat berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Modal bukan hanya terbatas tentang uang saja tetapi hal teknis juga. Anda bisa mengumpulkan informasi terkait modal ini dengan memperbanyak jaringan atau ikut komunikasi peternak sapi.
Dari situlah Anda bisa menambah modal berupa pengetahuan dan keahlian dalam bidang ternak sapi.
2. Pembuatan Kandang
Langkah pertama sebelum melakukan budidaya sapi perah ialah pembuatan kandang. Kandang ternak sapi perah juga dapat dibuat dengan bentuk tunggal ataupun ganda, yang penting sesuai dengan jumlah sapi yang Anda miliki.
Bagian lantai kandang bisa dibuat dari tanah padat atau semen. Anda juga bisa memberi jerami kering agar lantai kandang tetap hangat. Dan jangan lupa, pastikan lantai kandang harus selalu bersih supaya tidak mudah menimbulkan penyakit.
Ukuran kandang sapi juga harus disesuaikan dengan umur dan ukuran sapi perah dan suhu untuk kandang berkisar antara 25-40 derajat celcius serta tingkat kelembapan 75%. Tempat pakan dan minum lebih baik diletakkan dibagian luar kandang, tetapi tetap berada dibagian bawah atap kandang.
Baca Juga: Bintik Putih Pada Ikan Lele? Beginilah Cara Mengatasinya!
Baca Juga: Inilah Manfaat dari Bawang Merah, Dapat Menurunkan Kadar Gula
Tempat pakan juga harus lebih tinggi posisinya agar tidak terinjak-injak dan tidak tercampur dengan kotoran sapi. Sementara untuk tempat minum lebih baik dibuat dari semen dan posisinya juga lebih tinggu dari dasar lantai.
Siapkan peralatan untuk membantu Anda memandikan sapi. Tempat untuk beternak sapi perah bisa dilakukan di dataran rendah (100-500m) maupun dataran tinggi (>500m).
3. Pembibitan Ternak Sapi Perah
Untuk sapi perah betina dewasa syaratnya adalah:
- Produk susu yang dimiliki tinggi
- Berumur 3-4 tahun dan sudah beranak
- Memiliki bentuh tubuh seperti baji
- Berasal dari keturunan yang memiliki produk susu tinggi
- Mata bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, memiliki kaki kuat dan jarak kaki depan dan belakang lebar
- Segi pertautan tubuhnya baik, memiliki ambing yang besar, jika diraba akan terasa lunak, memiliki kulit yang halus, vena susunya banyak, panjang serta berkelok-kelok, putting susu tidak lebih dari 4, terletak pada segi empat simetris, dan tidak terlalu pendek
- Memiliki tubuh sehat dan bukan sumber penyakit menular
4. Pemeliharaan
Untuk bibit sapi perah yang baru datang, ada baiknya juga di karantina terlebih dahulu untuk mencegah penularan penyakit. Kemudian bibit sapi perah diberi air minum yang sudah dicampuri garam dapur. Timbang dan catat penampilan bibit sapi perah sebelum ditempatkan di kandang.
Jika sapi perah dara yang Anda miliki belum ada yang bunting atau terlihat birahi dalam satu periode, sebaiknya Anda sisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut sudah menghasilkan susu, seleksi kembali menurut produksi susunya.
Ada dua cara merawat sapi perah, yaitu intensif dan ekstensif. Perawatan secara intensif yaitu sapi-sapi harus dikandangkan, tujuannya memudahkan Anda dalam melakukan pengawasan dan perawatan.
Sedangkan perawatan ekstensif atau tidak dikandangkan akan membuat Anda kesulitan dalam melakukan perawatan. Segera obati bibit sapi perah yang sakit, dan bibit yang akan beranak harus dikandangkan selama 1-2 bulan.
Sapi perah harus dimandikan 2 hari sekali. Dan jangan lupa untuk membersihkan kandang juga. Kotoran sapi juga dapat Anda pindahkan ke penampungan untuk dijadikan pupuk. Setelah itu, baru Anda bisa melakukan pemerahan susu.
Setelah membersihkan kandang, sebaiknya lantai kandang diberi jerami atau sisa-sisa pakan hijauan dan diganti seminggu sekali. Timbang sapi secara rutin. Bibit sapi perah (pedet) ditimbang seminggu sekali dan sapi dewasa 3 bulan sekali.
Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat Anda timbang dengan melakukan taksiran pada lingkar serta lebar dada, panjang tubuh serta tinggi pundak.
5. Pemberian Pakan
Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi dengan cepat, maka sapi harus diberi pakan dengan cara tertentu. Pemberian pakan hijau saja pada sapi kurang efektif sehingga perlu dikombinasikan antara pakan hijau dengan pakan yang mengandung konsentrat seperti ampas tahu, kulit kacang kedelai, bekatul, dan kulit nanas.
Sedangkan makanan seperti jerami, daun, tebu dan alang-alang merupakan makanan yang berkualitas rendah.
6. Perawatan Sapi
Lakukan vaksinasi dan berikan obat cacing untuk menjaga kekebalan tubuh sapi. Kandang harus dibersihkan setiap hari agar tetap kering dan bersih guna menghindari berbagai virus dan penyakit yang menyerang tubuh sapi. Jangan sampai kandang terkena cipratan air hujan. Karena hal itu dapat membuat kandang sapi lembab, bau, dan mudah menjadi sarang bakteri, virus, kuman penyakit.