Cara budidaya belut tersebut tidak menggunakan kolam atau drum seperti kebanyakan, tetapi prosesnya tidak sulit untuk dilakukan pemula.
Salah satu kelemahan dari metode tersebut hanyalah persiapan makanan yang lebih banyak sebab belut hanya memperoleh makanan dari pakan tersebut.
Tetapi, kelemahan tersebut juga dapat menjadi kelebihan sebab belut lebih dapat dikontrol saat terkena penyakit dan turunnya angka kanibalisme.
Langkah-langkah Budidaya Belut tanpa Lumpur
1. Persiapan Air dan Tempat Budidaya
Siapkanlah sebuah kolam yang dibeton sekelilingnya sebab hewan tersebut sangat suka menggali dan jaring sesuai dengan luas kolam yang dibuat.
Selain itu, siapkan air bersih yang jernih serta tidak mengandung zat kimia pada suhu 26-28 derajat Celsius.
Hindari penggunaan air PDAM sebab kandungan kaporitnya yang tinggi, air sumur yang minim kandungan oksigen, serta air limbah.
Intinya, menyiapkan air yang kaya oksigen, utamanya untuk bibit belut yang masih kecil.
Baca Juga : Mau Jadi Juara Lomba? Beginilah Cara Merawat Hewan yang Satu Ini...
2. Pemilihan Bibit dan Cara Menebarkannya
Setelah menyiapkan tempatnya, langkah berikutnya yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan bibit yang akan digunakan.
Berikut ciri-ciri bibit baik yang perlu diperhatikan:
- Tidak terluka atau cacat
- Berukuran 10-12 cm
- Lincah
- Tidak tampak pucat
- Mengeras saat dipegang
Setelah anda menemukan bibit dengan kriteria tersebut, berikutnya anda perlu menebar benihnya.
Sebab budidaya tersebut tidak dilakukan dengan lumpur, maka anda dapat menebar lebih banyak bibit.
Jumlah bibit yang diperlukan untuk kolam berukuran 1×1 meter yaitu 30 kg.
3. Pemberian Pakan
Pakan yang perlu diberikan haruslah tepat, tidak terlalu banyak atau sedikit.
Apabila terlalu banyak, maka air akan cepat kotor dan belut akan mudah sakit lalu mati.
Apabila sebaliknya, sifat kanibal belut akan muncul jadi mereka akan memakan satu sama lain.
Untuk catatan, selama belut masih memakan pakan yang anda berikan, jangan mengganti pakan dengan yang lain.
Berikut jenis pakan yang disukai belut:
- Cacing merah
- Ikan cere
- Anakan ikan mas
- Kecebong
- Keong sawah
- Ulat Hongkong
Baca Juga : Ingin Budidaya Ikan Gabus Agar Menghasilkan Albumin yang Berkualitas? Beginilah Tipsnya...
4. Proses Perawatan
Kualitas air merupakan hal yang harus diperhatikan saat melakukan budidaya belut.
Selain itu, anda juga perlu memberi makan dengan teratur dan segera menangani belut yang tampak sakit.
Ciri-ciri belut yang berpenyakit yaitu sebagai berikut:
- Selalu bergerak pada siang hari
- Selalu naik ke permukaan
- Saling menyerang satu sama lain
Belut adalah mahluk hidup yang mengeluarkan lendir di tubuhnya untuk menjadi mekanisme pertahanan diri.
Lendir tersebut nyatanya dapat memengaruhi pH air apabila diproduksi terlalu banyak.
Untuk itu, selalu pastikan agar mengganti atau mensirkulasi air saat keasaman maksimal melebih 7 atau batas maksimal.
5. Panen
Proses panen belut ternyata sangat mudah dan tidak sulit untuk dilakukan sebab anda tinggal mengangkat jaring yang telah disiapkan sebelumnya.
Apabila anda tidak menggunakan jaring, cukup kuras kolam tersebut.
Sebelum panen, pastikan anda telah menyiapkan wadah untuk menyimpan belut tersebut.
Baca Juga : 7 Manfaat Sayur Kol bagi Kesehatan Tubuh, Penasaran?