Ikan lele adalah jenis ikan yang mempunyai banyak penggemar di kalangan masyarakat Indonesia. Permintaan pasar yang terus meningkat dari hari ke hari membuat banyak masyarakat untuk membudidayakan ikan lele ini. Dalam proses budidaya lele, ada salah satu teknik yang digunakan untuk mempercepat perkembangan dari jumlah ikan lele, Proses tersebut adalah pemijahan. Berikut adalah penjelasan cara mudah pemijahan ikan lele.
- Seleksi Indukan Untuk Pembenihan Dan Pemijahan Ikan Lele
Untuk menghasilkan benih yang berkualitas, maka pilihlah calon induk lele dengan kriteria yang sehat tanpa cacat dan bebas dari penyakit. Memimilih indukan untuk pembenihan ikan lele hendaknya di mulai sejak calon indukan masih berukurann 5-10cm, Pilih ikan lele yang mempunyai sifat-sifat unggul. Seperti tidak cacat, memiliki tubuh yang baik, dan gerakanya lincah. Pertumbuhan paling cepat di banding yang lainya, Kemudian pelihara calon-calon indukan tersebu dalam kolam pemeliharaan tersendiri. Pemeliharaan indukan akan lebih baik bila di lakukan secara istimewa dengan cara pemberian pakan yang berkualitas dan pengairan yang bagus.
Seleksi indukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan di pijahkan. Pada saat penyeleksian induk sebaiknya snagat di lakukan secara hati-hati. Agar calon indukan terhindar dari luka atau lecet serta tidak mengalami stress yang dapat mengakibatkan ikan tidak mengeluarkan telur.
- Menyiapkan Wadah Pemijahan Ikan lele
Wadah yang di gunakan untuk pemijahan adalah kolam tanah, bak semen, atau kolam fiber maupun kolam terpal yang berukuran 2 x 1,2 x 0,8m untuk satu pasang induk dengan berat 600 – 700 gram. Wadah harus di lengkapi dengan pipa saluran pemasukan dan pembuangan air.
Sebelum induk lele yang akan di pijahkan di masukan ke dalam wadah, maka terlebih dahulu wadah tersebut harus di bersihkan hingga tidak ada lumut atau kotoran yang menempel. Setelah bersih, Wadah tersebut di airi dengan kedalaman 40 – 50 cm.
Pilihlah lokasi yang teduh dan tidak terkena kontak langsung cahaya matahari. Tutuplah bagian permukaan wadah pemijahan dengan jaring agar mencegah indukan melompat keluar dari wadah pemijahan atau menggunakan wadah yang cukup tinggi agar indukan tidak terjangkau keluar ketika melompat.
- Menyiapkan Substrat Sebagai Sarang Telur
Substrat sebagai tempat penempelan telur ikan lele, Substrat yang biasa di gunakan adalah kakaban yang terbuat dari ijuk dan di jepit dengan bilah bambu atau pipa.
Ukuran kakaban biasanya 1,2 x 0,45m. Satu pasang induk dalam satu bak biasanya membutuhkan 4 buah kakaban. Peletakan kakaban membujur dan seluruh kakaban di tenggelamkan di dasar wadah pemijahan.
Dengan cara di beri pemberat.
- Menyiapkan Wadah Penetasan Telur
Secara umum ada dua macam media penetasan telur indukan ikan lele yaitu :
- Media di amana pemijahan berlangsung
Contohnya adalah kolam tanah, bak semen, bak fiber dan kolam terpal. Cara kerjanya adalah induk ikan yang sudah di pijahkan (jantan dan betina) segera di tangkapa dan di pindahkan dari wadah pemijahan tersebut sesangkan telurnya di biarkan dalam media kakaban hingga telur menetas.
- Media penetasan telur ikan lele secara khusus.
Contohnya adalah McDonald jar. Cara kerjanya adalah telur-telur yang telah di buahi (fefertilisasi) di ambil dan di pindahkan ke wadah penetasan secara khusus. Penggunaan teknik ini di anggap lebih baik karena kualitas airnya lebih terjaga, baik dari segi ketersediaan oksigen maupun kestabilan suhu.
- Menyiapkan Wadah Pememliharaan Benih.
Wadah pemeliharaan benih bisa di kolam semen, kolan tanah, maupun kolam terpal. Wadah pemeliharaan benih ikan kele yang baik adalah kolam dengan dasar tanah.
Jika Anda menggunakan kolam tanah dalam pemeliharaan benih, harap di tata terlebih dahulu bagian dasar kolam dan di buat pengaliran dengan dengan pipa yang berguna untuk pemasukan air kedalam dan pengeluran air.
Untuk kedalaman kolam sekitar 40 – 50cm. Pada pemeliharaan secara intensif, benih benih lele biasanya di pelihara dalam bak pemeliharaan khusus dalam rangka melakukan pendederan pasca selesai pemijahan ikan lele yang telah di lengkapi dengan aerasi dan sistem sirkulasi air. Secara khusus dalam bak pemeliharaan.
Untuk mendapatkan kualitas bibit yang lebih baik dengan tingkat jaminan keberhasilan panen benih, Sebaiknya kolam pendederan di lengkapi dengam sistem sirkulasi air. Hal ini bertujuan agar benih lebih aktif bergerak dan selalu berada dalam kondisi dan kualitas air yang baik. Biasanya dalam kolam pembenihan air tenang dan dinding lebih mudah tumbuh lumut.
- Cara Pemijahan Ikan Lele
Isilah bak pemijahan dengan air sekitar 40 cm. Setelah bak terisi dengan air maka pasanglah kakaban yang telah di siapkan.
Pasang kakaban hingga permukaan air tertutup.
kemudian lepasakn indukan yang telah di pilih kedalam bak dengan perbandingan 1 indukan betina dan 2 indukan jantan.
Jika Indukan lele telah dilepaskan kedalam bak maka tunggulah. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari yang ditandai dengan saling kejar antara indukan betina dan jantan.
- Perawatan Larva Benih Ikan Lele
Setelah telur menetas, angkat kakaban dan buanglah kotoran-kotoran bekas penetasan dengan cara di siphon. Ketika baru menetas, larva mempunyai cadangan makanan yang ada di dalam kantung kuning telurnya. Sehingga tidak perlu di berikan makanan lagi, hingga larva telah berumur 3 hari. Setelah makanan habis di serap, selanjutnya perlu memberi pakan mandiri dengan pemberian pakan alami berupa Zooplankton yang mudah di cerna seperti artemia dan rotifer. Tetapi bila jenis-jenis makanan tersebut belum tersedia, maka bisa di beri pakan berupa emulsi kuning telur. Menggunakan kuning telur dari telur yang sudah di rebus dan di larutkan ke dalam air bersih dan di saring.
Pemberian pakan di lakukan 4-5 kali sehari. Setelah benih berumur 2 minggu, maka pakan harus di ganti demgan oakan yang berukuran lebih besar. Seperti moina, dapnia, dan tubifex. Dalam masa perawatan harap perhatikan sistem sirkulasi air agar tidak terlalu deras dan juga terlalu lemah. Dan kestabilan suhu sebaiknya di pertahankan pada kisaran 28 – 30°.
- Pendederan Dalam Pembenihan Ikan Lele
Sebelum melakukan pendederan benih ikan lele, siapkan wadah untuk melakukan pendederan. Stelah berumur 2 minggu, maka benih perlu di sortir. Untuk memisahkan antara benih yang berukuran lebih besar dan benih yang berukuran lebih kecil. Penyortiran sebaaiknya di lakukan pada sore atau pagi hari, Dan di lakukan sangat hati-hati agar tidak stress. Lakukan pemindahan benih ke setiap wadah pendederan dengan metode aklimatisasi (adaptasi). Wadah yang sudah terisi benih di miringkan agar air dan benih ikan di dalamnya keluar dengan pelan-pelan. Bertujuan untuk penyesuaian terhadap iklim baru oleh benih ikan lele. Hal ini sebaiknya di lakukan pada sore hari ataupun pagi hari agar suhu tidak terasa panas dan fluktuasi masih rendah.
- Tahap Panen Benih Ikan Lele
Setelah benih berumur 8 – 10 minggu, Benih sudah siap untuk di panen dan selanjutnya untuknmelakukan oembesaran ataunAnda juga bisa menjual benih tersebut kepada pelaku usaha penjual ikan lele siap konsumsi. Panen benih ikan lele sebaiknya di lakukan pagi atau sore hari dengan cara mengeringkan kolam sampai dengan kedalaman kolam 20 / 10 cm. Bertujuan untuk mempermudah melakukan tahaap panen benih menggunakan serok jaring ikan yang berukuran tipe halus.
Dalam melakukan pengeringan kolam harap di perhatikan pada saluran pembuangan, untuk mencegah keluarnya benih atau keluar dan yerbuang mengikuti arus air. Atau mungkin Anda bisa meletakan penyaring pada pipa pembuangan.
Dan pindahkan benih ikan lele ke kolam pembesaran yang sudah di sediakan. Pada saat melakukan panen lakukan penghitungan untuk mengetahui mortalitas. Serta mengevaluasi tingkat pertumbuhan benih sehingga dapat di lakukna perbaikan pada pendederan berikutnya.