Tips Budidaya Kepiting Bakau, Dijamin Menguntungkan !

 

Kepiting bakau adalah salah satu komoditas perikanan yang berpotensial untuk dibudidayakan. Kepiting bakau sering kita dijumpai di perairan payau yang ditumbuhi tanaman mangrove. Kepiting bakau banyak diminati oleh masyarakat dan juga rasanya sangat enak dengan kandungan nutrisi sama dengan crustacea lain seperti udang yang juga banyak diminati baik di pasaran dalam maupun luar negeri.

Baca Juga

Banyak dari hasil laut dan air tawar ialah komoditas andalan suatu daerah bahkan suatu negara contohnya, ikan, kerang, udang, lobster dan kepiting. Sangat Jarang masyarakat yang mau membudidayakan kepitin, padahal jika dikembangkan secara terpadu, maka kepiting ini sangat menjanjikan.

TEKNIK BUDIDAYA

1. Persiapan Tambak

Pengolahan tanah dasar untuk memperbaiki mutu/kualitas tanah agar meningkatkan daya dukung lahan. Kegiatan yang dilakukan melingkupi pembalikan, penjemuran, pencucian dan pengapuran. Pembalikan tanah ditujukan mempercepat penguraian bahan organik dan gas beracun, dilakukan dengan mencangkul/membajak dengan kedalaman kurang lebih 20–30 cm. Penjemuran bertujuan agar bahan organik dan gas beracun tereduksi dengan sinar matahari hingga warna tanah coklat alami. Lama penjemuran selama kurang lebih 5–7 hari. Pengapuran bertujuan memperbaiki dan menstabilkan pH tanah hingga normal yaitu dengan pH 7–8. Jenis kapur yang dipakai harus sesuai dengan tanah dasar.

2. Pemeliharaan

Pemilihan dan Penebaran Benih

 Ciri-ciri benih yang baik adalah :

  •  Anggota tubuh yang lengkap
  •  Menunjukkan tingkah laku untuk menghindar atau melawan jika dipegang
  •  Warna cerah hijau kecoklatan/coklat kemerahan.

Pakan Kepiting Bakau

Jumlah pakan yang diberikan ada baiknya mencukupi persentase sebanyak 10–15 % dari berat keseluruhan kepiting tersebut. Adapun pemilihan pakan bernutrisi yang dapat anda berikan antara lain: kerang, ikan curah, dan juga cumi segar.


Selain itu, cacing laut juga baik untuk diberikan setidaknya 1 – 2 minggu sekali sebagai pakan pelengkap nutrisi. Komposisi pemberian pakan bisa diatur juga dalam persentase 2% secara berkala.

Pengendalian hama dan penyakit

Tindakan pengendalian dilakukan dengan mengganti air, pengapuran secara rutin dan penyaringan air pasok dan pemberian feed aditive. Penggunaan obat-obatan kimia ialah alternatif terakhir jika cara pencegahan tidak berhasil.

3. Panen dan Pasca Panen

Panen kepiting dilakukan setelah mencapai usia 4-5 bulan, dengan ukuran 3-4 ekor/kg. Cara panen kepiting dari kurungan bambu menggunakan seser . Setelah panen ikatlah kaki dan capit kepiting dengan tali secara individu. Kepiting hasil panen ditempatkan pada wadah berlobang dengan dialasi pelepah pisang yang dibasahi air laut untuk mempertahankan tingkat kelembaban, selanjutnya kepiting dapat dipasarkan langsung ke pengepul dalam keadaan hidup.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama