Pembuatan Keramba Jaring Apung |
Langkah - langkah dalam pembuatan Karamba Jaring Apung :
1. Membuat Kerangka Berpelampung
Awalilah dengan membuat sketsa bagaimana detail keramba ini akan dibikin. Kemudian, pasang rangka keramba sesuai dengan dari perancangan itu. Pelampung dari styrofoam, drum, atau tong plastik diatur demikian rupa dengan membaginya dua sama lebar. Biasanya, satu keramba didukung oleh pelampung sekitar 37 buah dengan jarak antarpelampung yakni 1,7 m. Tiap pelampung ini diikat memakai karet timba yang terpasang di kerangka keramba.
2. Memasang Bambu Gembong
Proses penempatan bambu gembong untuk pijakan dilaksanakan sesudah kerangka serta pelampung pelepah terpasang. Bambu gembong ini ditempatkan di di air dengan ukuran panjang sesuai dengan kerangka keramba. Selanjutnya antarbambu itu didukung menggunakan kaso yang dipaku ke tubuh gembong. Sedang untuk menguatkan tempat tubuh kolam tergambang gembong dianjurkan untuk mengikat sela antarpelampung memakai karet ban.
3. Pembuatan Geladak
Tahap selanjutnya yaitu pembuatan geladak yang dikerjakan seusai pemasangan kaso pada rangka keramba. Proses ini dilakukan dengan meletakkan geladak pada lubang paku yang sudah dibikin sebelumnya. Setelah geladak tersebut berhasil ditancapkan, bambu dipotong sesuai ukuran rangka keramba pada geladak, kemudian dihubungkan lagi ke kaso. Biasanya geladak yang dibutuhkan untuk keramba jaring apung terdiri atas 6-10 batang bambu yang berukuran sama.
4. Pemasangan Jangkar untuk Kolam
Kini saatnya memasang jangkar yang berfungsi untuk mempertahankan posisi keramba nantinya. Biasanya jangkar yang dipakai berupa batu kali yang dibungkus ke dalam karung dan dihubungkan oleh tali rafia. Setiap kolam keramba memerlukan batu seberat 200-250 kg. Batu jangkar ini diletakkan sejauh 50 m dari posisi keramba jaring apung. Sehingga panjang tali rafia yang dibutuhkan mempunyai ukuran 50 m ditambah dengan ukuran kedalaman air.
BACA JUGA
Mengenal Apa Sih Waring Sayur Serta Apa Manfaatnya?
Paranet Naungan Terbaik Untuk Kolam Ikan Anda
Pembuatan Kolam Ikan Dengan Atap Peneduh Paranet
5. Pemasangan Jaring Utama Dengan Waring ikan
Tiap kolam keramba sendiri memiliki ukuran kerangka 15 x 15 m dengan kolam memiliki ukuran 7 x 7 m. Penempatan jaring ditangani dengan mengikatkan masing-masing ujung jaring, dengan pengait yang ada dibagian dalam rencana keramba itu. Agar bentuk keramba bertumbuh dengan prima, masing-masing ujung serta tengah jaring harus dipasang bandul/pemberat yang memiliki bobot kira-kira 3kg. Hingga tiap jaring penting yang ada membutuhkan bandul/pemberat sebanyak-banyaknya kira-kira 8 buah bandul/pemberat.
6. Pemasangan Waring Ikan Sebagai Jaring Kolor
Waring ikan sebagai jaring kolor, terpasang di luar kerangka keramba dengan mengikatkannya ke sisi terluar kerangka hingga tempat jaring ini ada di bawah empat jaring penting. Jaring kolor berperan untuk jaring lapis ke-2 yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan yang ingin mengonsumsi pakan tersisa seperti ikan nila serta ikan lele. Untuk menjaga bentuk jaring kolor, jaring ini dipasang 16 pemberat memiliki bobot 5 kg, dimana 12 pemberat ditempatkan di luar kerangka kolor serta 4 pemberat di taruh disamping dalam tiap pemisah antarkolam.
7. Pemilihan Mata Jaring
Ukuran mata jaring yang terpasang di semasing keramba jaring apung sesuai dengan ukuran ikan yang akan dijaga didalamnya. Untuk contoh kolam penderan berisi ikan memiliki bobot 5-10 gr menggunakan mata jaring 0,75 inci. Sesaat untuk kolam perawatan berisi ikan yang memiliki berat 10-300 gr memakai mata jaring 1 inci. Begitupun dengan jaring kolor biasanya dipasang dengan jaring yang ukuran matanya seputar 1,25 inci.
Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!