Cara Budidaya Ikan Hias Dengan Benar


Ikan hias merupakan jenis ikan yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang ikannya hanya dapat dipelihara untuk memperindah taman/ruang tamu dan bukan untuk dikonsumsi. Bagi orang yang memiliki hobi memelihara ikan hias, biasanya mereka bisa berjam-jam duduk di depan akuarium hanya untuk memperhatikan keindahan, keelokan warna serta goyang lenggak-lenggok si ikan hias.
Untuk mereka para pecinta ikan hias bersedia merogoh kantong jutaan bahkan sampai ratusan juta untuk dapat memiliki si ikan hias. Dari sini terlihat kalau peluang bisnis ikan hias air tawar cukup menjanjikan. Untuk anda yang ingin berbudidaya ikan hias anda perlu memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan pembudidayaan ikan hias, seperti :

1. tempat Pemeliharaan Ikan Hias
Pada umumnya tempat untuk pemeliharaan ikan hias menggunakan akuarium, kolam dari semen, kolam dari terpal, dan kolam fiber glass atau yang lainnya dengan ukuran yang beragam.
tempat pemeliharaan ikan hias dapat menggunakan sistem airnya mengalir atau hanya tergenang. Tempat pemeliharaan ikan hias dapat digunakan untuk fungsi lainnya seperti tempat untuk perawatan induk ikan, tempat pemijahan, tempat penetasan telur, tempat pendederaan, tempat pembesaran serta untuk tempat penampungan hasil. Tempatkan ikan hias sesuai dengan jenis ikan yang anda budidayakan. Seperti besarnya tempat dan juga untuk beberapa jenis sebaiknya anda beri sket untuk memisahkan mereka. Ini dilakukan agar ikan tidak melukai yang lainnya.

2. Penyesuaian tempat untuk Ikan Hias

Ikan hias memiliki lingkungan hidup yang berbeda dengan ikan hias lainnya. Lingkungan hidup yang sangat berdampak adalah air, suhu, derjat keasaman (PH), kandungan oksigen dan juga kecerahan.
Sediakan air dengan kandungan kimiawi zero . Untuk suhu air sebaiknya berkisar antara 24-30 C. Untuk keasaman air (PH)nya dengan kisaran 6-7, oksigen terlarutnya kurang lebih 3 ppm dan kecerahan air berkisar 30-60 cm. Sumber air bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, seperti berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Sebelum air digunakan, diamkan air tersebut terlebih dahulu dan di endapkan selama 12-24 jam. Ini bertujuan agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang ada di dalam air hilang. Tambahkan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis yang tepat bila air masih terasa asam dan basa.Air yang digunakan akan mengalami penurunan kualitas. Seperti air menjadi kotor karena kotoran ikan dan sisa pakan. Oleh karena itu di butuhkan pembersih air dengan melakukan (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya.

Baca Juga :
Cara Budidaya Rumput Laut Untuk Pemula Dengan Tepat
Cara Menanam Pohon Kehidupan
Inilah Syarat Tumbuh Untuk Menanam Pohon Buah Manggis Dengan Tepat
Cara Mudah Budidaya Tanaman Buah Kiwi

3. Pakan Ikan Hias
Pakan untuk ikan hias biasanya pakan buatan dan alami. Untuk pakan buatan pada umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan. Dan jenis pakan alami yang biasa diberikan ialah infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, ikan kecil, kodok, dan serangga.

4. Memilih Calon Indukan Ikan Hias
Dalam proses pemijahan diperlukan indukan ikan betina dan ikan jantan. Induk yang digunakan untuk dipijahkan harus cukup umur dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk mengerti dan melihat tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat diihat dari gonad itu sendiri, seperti kalau pada induk jantan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma. Sedangkan induk betina, perut gendut kearah genital dan apabila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol dan apabila diurut akan keluar telur. Untuk pemilihan calon indukan pilihlah ikan yang status badannya sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan yang baik. Untuk mendapatkan indukan ini anda bisa membeli ke peternak ikan hias dan bisa juga dengan cara hobiis atau menghasilkan sendiri.

5. Pemijahan Ikan hias

Untuk proses pemijahan atau pembuahan telurnya dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Kerana ikan hias ada yang bertelur dan beranak. Pada setiap jenis ikan perlakuan proses pemijahannya berbeda. Untuk memudahkan kita harus menyiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan.
Untuk ikan hias yang tidak dapat memijah sendiri atau secara alami maka ikan akan disuntik dengan hormone perangsang (induced spawning) agar dapat memijah sendiri baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping).

6. Penetasan Telur Ikan Hias
Lama waktu telur menetas tergantung dengan jenis ikannya. Telur akan menetas setalah 24 jam. Proses penetasan telur (inkubasi) dapat dilakukan di akuarium, kolam permanen, atau corong. Pada saat proses penetasan boleh dilakukan dengan cara mengangkat induk secara keseluruhan atau ditinggal salah satu induknya. Proses ini dapat dilakukan tergantung jenis ikan hiasnya karena setiap jenis ikan hias memiliki karakteristik yang berbeda.

7. Perawatan Larva Hingga Pembesaran

Telur yang menetas akan menjadi larva. Untuk larva ikan dapat ditempatkan pada akuarium, kolam plastik, fiber glass, kolam tanah ataupun tempat lain. Dari menetasnya dan sampai kurang lebih berumur seminggu larva tidak harus diberi makan karna cadangan makanannya masih ada yaitu kuning telur (yolksack). Jika sudah lewat dari seminggu maka larva baru bisa diberi makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutera atau makanan lain baik yang alami maupun jenis makan buatan. Di saat larva berubah menjadi ukuran benih dan mulai besar, maka pakan yang diberikan juga berubah. Pakan yang diberiakn sama dengan pakan ikan hias dewasa. Pemberian pakan harus disesuaikan, karena jika tidak akan berpengaruh pada kualitas air. Pemberian pakan jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan ikan kekurangan oksigen dalam air dan keracunan .Untuk kepadatan penebaran benih harus disesuaikan dengan luasan media.

8. Hama dan Penyakit Ikan Hias

Penyakit yang menyerang ikan hias berupa penyakit yang disebabkan oleh parasit dan non parasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit pada umumnya menyerang badan ikan, insang, maupun tubuh ikan itu sendiri. Penyakit ini berupa protozoa, cacing, jamur, bakteri, dan virus.
Penyakit yang disebabkan non parasit umumnya bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Makanan yang tidak dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu akan menimbulkan berbagai penyakit.

9. Pemasaran Ikan Hias

Untuk pemasarannya, kita dapat menjual ikan hias tersebut ke konsumen secara langsung atau melalui jasa pengepul yang sudah mempunyai jaringan yang luas. Untuk mengoptimalkan pemasaran ikan, para pembudidaya harus bisa membuka jaringan yang luas agar mendapat konsumen yang tetap.
Pembudidaya dianjurkan mempunyai pengepul tetap yang siap menampung hasil budidaya mereka.
Apabila Anda Membutuhkan Dan Ingin Memesan Waring Ikan  SMS/CALL/WA Kami Di : 0877.0282.1277 / 0852.3392.5564 / 08123.258.4950, Phone: 031-8830487.
Untuk info harga waring ikan silahkan klik DISINI

Sekian dari artikel tentang " Cara Budidaya Ikan Hias Dengan Benar  " Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami... Selamat Mencoba & Semoga Bermanfaat :)...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama