Syarat tumbuh
Alpukat atau Apokat dapat dibudidayakan pada iklim tropis yang memiliki curah hujan minimum 750-1000 mm/tahun serta suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 Celcius. Alpukat memerlukan penyinaran cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80 %. Tumbuhan alpukat akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 meter diatas permukaan laut.
Media Tanam
Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, subur serta banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat ialah jenis tanah lempung berpasir, lempung liat serta lempung endapan. Tanah untuk budidaya alpukat juga harus memiliki kadar keasaman tanah (pH) berkisar antara (5,6-6,4). Tanah juga harus terbebas dari zat kimia berbahaya serta hama penggangu.
*Baca Juga : Budidaya Tanaman Air Yang Simple
Pemilihan bibit
Bibit harus berasal dari indukkan yang unggul, sehat, tahan serangan hama penyakit, serta mampu berbuah banyak. Bibit alpukat dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) maupun secara vegetatif (penyambungan pucuk/enten & penyambungan mata/okulasi). Bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan, dikarenakan tanaman akan lama berbuah (6-8 tahun) serta terdapat kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) serta buah yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Namun jika tidak ingin repot membibitkannya, bibit yang sudah siap tanam dapat dibeli di toko bibit setempat. Hal yang perlu diperhatikan saat pemilihan bibit yaitu pilih bibit yang sehat bebas dari hama dan penyakit, memiliki daun yang segar tidak layu, serta memiliki sifat unggul.
Pengolahan Media Tanam
Lahan untuk budidaya alpukat harus diolah dengan baik serta harus dibersihkan dari semak belukar, gulma/rumput liar, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya lahan digemburkan dengan cara dicangkul maupun dibajak menggunakan traktor. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau, sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.
Persiapan Penanaman
Waktu penanaman yang baik yaitu pada awal musim hujan. Hal yang perlu diperhatikan ialah tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini untuk menghindari genangan air bila disirami atau turun hujan. Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut:
Penyiangan
Lakukan penyiangan dengan cara mencabut gulma serta rumput liar yang berada di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan secara rutin atau jika pertumbuhan gulma sudah terlalu banyak.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Lakukan pemangkasan secara hati-hati supaya tidak merusak tanaman. Luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi fungisida/penutup luka agar terhindar dari infeksi penyakit.
Penggemburan Tanah
Tanah yang setiap hari disiram tentu saja akan semakin padat & udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya akar tanaman kesulitan menyerap unsur hara. Maka dari itu, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan. Pengemburan tanah dilakukan secara hati-hati agar akar tidak putus.
*Baca Juga : Inilah Cara Tepat Budidaya Nanas
Penyiraman
Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi maupun sore hari jika ada hujan, maka tidak perlu disiram lagi.
Pemupukan
Lakukan pemupukan secara teratur Mengingat sistem akar tanaman alpukat, khususnya akar rambutnya, dan pertumbuhan hanya sedikit kurang luas, pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis kecil. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman.
Hama Dan Penyakit
-Hama
Ciri-ciri buah yang akan dipanen ialah:
Selamat Mencoba....
Alpukat atau Apokat dapat dibudidayakan pada iklim tropis yang memiliki curah hujan minimum 750-1000 mm/tahun serta suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 Celcius. Alpukat memerlukan penyinaran cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80 %. Tumbuhan alpukat akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 meter diatas permukaan laut.
Media Tanam
Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, subur serta banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat ialah jenis tanah lempung berpasir, lempung liat serta lempung endapan. Tanah untuk budidaya alpukat juga harus memiliki kadar keasaman tanah (pH) berkisar antara (5,6-6,4). Tanah juga harus terbebas dari zat kimia berbahaya serta hama penggangu.
*Baca Juga : Budidaya Tanaman Air Yang Simple
Pemilihan bibit
Bibit harus berasal dari indukkan yang unggul, sehat, tahan serangan hama penyakit, serta mampu berbuah banyak. Bibit alpukat dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) maupun secara vegetatif (penyambungan pucuk/enten & penyambungan mata/okulasi). Bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan, dikarenakan tanaman akan lama berbuah (6-8 tahun) serta terdapat kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) serta buah yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Namun jika tidak ingin repot membibitkannya, bibit yang sudah siap tanam dapat dibeli di toko bibit setempat. Hal yang perlu diperhatikan saat pemilihan bibit yaitu pilih bibit yang sehat bebas dari hama dan penyakit, memiliki daun yang segar tidak layu, serta memiliki sifat unggul.
Pengolahan Media Tanam
Lahan untuk budidaya alpukat harus diolah dengan baik serta harus dibersihkan dari semak belukar, gulma/rumput liar, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya lahan digemburkan dengan cara dicangkul maupun dibajak menggunakan traktor. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau, sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.
Persiapan Penanaman
- Sebelum menanam bibit, buat dahulu lubang tanam di lahan.
- Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, & tinggi masing-masing 75 cm. Biarkan lubang tanam tadi terbuka selama kurang lebih 2 minggu.
- Tanah bagian atas serta bawah dipisahkan.
- Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dahulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang.
- Lubang tanam yang telah tertutup diberi ajir sebagai penanda untuk mengingat letak lubang tanam.
Waktu penanaman yang baik yaitu pada awal musim hujan. Hal yang perlu diperhatikan ialah tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini untuk menghindari genangan air bila disirami atau turun hujan. Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut:
- Lubang tanam yang tertutup tadi digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
- Keluarkan bibit dari polybag dengan cara disobek, agar media tanah dalam polybag tetap utuh.
- Bibit beserta tanah dari media polybag dimasukkan dalam lubang setinggi leher batang, lalu ditimbun serta padatkan tanah agar tanaman tidak mudah roboh, kemudian ikatkan tanaman ke ajir.
- Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun air hujan.
Penyiangan
Lakukan penyiangan dengan cara mencabut gulma serta rumput liar yang berada di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan secara rutin atau jika pertumbuhan gulma sudah terlalu banyak.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Lakukan pemangkasan secara hati-hati supaya tidak merusak tanaman. Luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi fungisida/penutup luka agar terhindar dari infeksi penyakit.
Penggemburan Tanah
Tanah yang setiap hari disiram tentu saja akan semakin padat & udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya akar tanaman kesulitan menyerap unsur hara. Maka dari itu, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan. Pengemburan tanah dilakukan secara hati-hati agar akar tidak putus.
*Baca Juga : Inilah Cara Tepat Budidaya Nanas
Penyiraman
Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi maupun sore hari jika ada hujan, maka tidak perlu disiram lagi.
Pemupukan
Lakukan pemupukan secara teratur Mengingat sistem akar tanaman alpukat, khususnya akar rambutnya, dan pertumbuhan hanya sedikit kurang luas, pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis kecil. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman.
Hama Dan Penyakit
-Hama
- Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf). Pengendalian: ambil serta kumpulkan kemudian dibakar atau semprot insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos sesuai anjuran.
- Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L). Pengendalian : ambil serta kumpulkan kemudian dibakar atau semprot insektisida sesuai anjuran.
- Antraknosa. Pengendalian : Pemangkasan ranting dan cabang yang mati serta dapat juga disemprot dengan fungisida sesuai anjuran.
- Bercak daun atau bercak cokelat. Pengendalian : Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yang mengandung benomyl, dengan dosis 1-2 gram/liter sesuai anjuran.
Ciri-ciri buah yang akan dipanen ialah:
- Warna kulit tua tetapi belum berwarna cokelat/merah serta tidak mengkilap
- Bila buah diketuk, maka berbunyi nyaring
- Jika buah di goyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.
Selamat Mencoba....