Siapa yang tidak mengenal Terong?? Terong (Solanum melongen) merupakan tanaman yang digunakan sebagai sayuran. Terong diketahui berasal dari India serta Sri Lanka.
Terung atau Terong memiliki batang yang biasanya berduri halus. Memiliki bunga berwarna antara putih ke ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus dengan benang sari berwarna kuning. Buahnya berwarna ungu, hijau, serta putih. Di Indonesia terong sering dimanfaatkan sebagai hidangan berupa sayur serta dijadikan lalapan.
*Baca Juga : Rahasia Budidaya Apel Dengan Mudah
Syarat Pertumbuhan terong
Terong bisa tumbuh di dataran rendah serta tinggi dengan suhu udara berkisar 22 – 30 Celcius.
Jenis tanah yang cocok untuk budidaya terong ialah jenis lempung berpasir, gembur, kaya bahan organik, aerasi serta drainase yang baik serta memiliki pH tanah berkisar 6,8-7,3. Terong membutuhkan penyinaran sinar matahari yang cukup maka dari itu, terong cocok ditanam saat musim kemarau
Pemilihan benih
Sebelum memulai budidaya terong, hal pertama yang harus disiapkan yaitu memilih benih tanaman. Benih terong yang akan ditanam harus berasal dari benih hibrida yang unggul sehingga hasil panen yang dicapai akan lebih optimal nanti.
Penyemaian benih
Rendam benih menggunakan air hangat selama 10-15 menit lalu lakukan pemeraman benih terong dengan kertas atau handuk basah atau lembab selama 24 jam, selanjutnya siapkan media semai yang terdiri dari campuran tanah serta tumpukan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1. Campuran yang dihasilkan dimasukkan ke media polybag ± 8 cm tinggi serta diameter 5 cm. tebar benih tadi ke ke media polybag kemudian siram benih setiap hari. Bibit terong yang berumur 1-1,5 bulan sudah siap di pindah ke ke lahan terbuka
Pengolahan tanah
Lahan budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm supaya menjadi gembur. Bersihkan tanah dari gulma serta kerikil. Lalu bentuk bedengan dengan lebar 1 meter, tinggi 30 cm serta panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Tebar pupuk di atas bedengan kemudian aduk sampai merata. Jika tingkat keasaman tanah kurang dari 5, maka tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum penanaman.
Penanaman bibit
Buat lubang tanam pada bedengan secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm serta jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang serta kedalaman disesuaikan
dengan ukuran polybag bibit.Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Kemudian pindah tanaman ke lubang tanam pada bedengan. Berhati-hatilah dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanaman tidak putus atau rusak. Satu lubang diisi satu bibit tanaman. setelah bibit dimasukkan ke luang tanam, tekan kebawah sambil ditimbun dengan tanah di sekitar lubang tanam.
*Baca Juga : Cara Paling Jitu Meningkatkan Produktivitas Tanaman Padi
Perawatan terong
Penyulaman dapat dilakukan setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat serta pertumbuhannya tidak normal. Pemupukan tambahan dapat dilakukan semenjak dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 serta ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, lakukan juga peyiangan gulma yang terdapat dalam
bedengan. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman. Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir menggunakan tali rafia. Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sekali hingga tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensi penyiraman hingga dua hari sekali.
Panen terong
Panen pertama pada budidaya terong biasanya dilakukan saat tanaman berumur berkisar 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dapat dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bisa mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.Waktu yang cocok untuk panen ialah pagi serta sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terong tidak tahan lama. Maka dari itu terong harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Saat memanen terong usahakan tidak merusak kondisi buahnya.
Selamat mencoba...