Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman tomat yakni ketentuan tumbuh tanaman tomat. Ketentuan tumbuh tanaman tomat meliputi : iklim dan tanah.
1. Iklim
Add caption |
2. Tanah
Tanah |
Tanaman tomat yaitu tanaman yang bisa tumbuh disegala tempat, dari daerah dataran rendah sampai daerah dataran tinggi (pegunungan) untuk perubahan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kandungan keasaman pH salah satunya 5-6, tanah sedikit mempunyai kandungan pasir, dan kaya akan humus, serta pengairan yang literature
dan cukup mulai tanam sampai tanaman mulai dari panen.
Berdasarkan pada tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan atas tipe determinate dan indeterminate. Tanaman tomat bertipe determinate mempunyai pola perubahan batang lewat cara vertikal yang terbatas dan disudahi dengan perubahan organ vegetatif (akar, batang daun), tengah tomat bertipe indeterminate mempunyai kemampuan selalu untuk tumbuh dan tandan bunga tidak ada pada masing-masing buku serta pada ujung tanaman senantiasa ada pucuk muda.
Bunga tanaman tomat berjenis dua dengan lima buah kelopak berwarna hijau berbulu dan dua buah daun mahkota (Tugiyono Hery, 2002). Pembuahan berjalan 96 jam setelah penyerbukan dan buah masak 45 hari sampai 50 hari setelah pembuahan. Persentase penyerbukan sendiri pada tanaman tomat yakni 95% – 100%.
Langkah Budidaya Tanaman Tomat
♦ Persemaiaan Benih Tomat
Persemaian |
Benih tomat martha harus disemai dulu terlebih dulu ditanam. Persemaian ditangani didalam kotak pesemaian (tray), media persemaian yakni gabungan tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Benih ditanamkan dalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara hingga umur 25-30 hari setelah semai. Kriteria langkah sistem pesemaian yang baik yakni :
a. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat apabila selekasnya ditanam di tempat yang tetap
b. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh (paranet) untuk menghindar curahan hujan jangan sampai menyebabkan rusaknya benih yang masih tetap lemah.
c. Tempat pesemaian harus aman dari permasalahan binatang
d. Penyiraman ditangani dengan menggunakan Hand Sprayer.
e. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lega setelah cukup kuat
f. Baiknya bila bibit lebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.
♦ Pemrosesan Tanah
Pemrosesan |
a. Akar segi tanaman yang ada pada tanah dapat tumbuh lebih sempurna.
b. Rumput liar dapat dikendalikan tumbuhnya.
c. Peredaran udara lebih mudah dan luas, sampai menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah dapat lebih sempurna
d. Air yang sangat berlebihan dapat mudah meresap atau menguap.
e. Akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan dalam.
♦ Pemupukan
Pemupukan |
Pemberian pupuk organik (pupuk kandang) diberikan melalui langkah diratakan diatas tanah bedengan. Pupuk kandang kecuali dapat lakukan perbaikan ciri-ciri biologis tanah bisa pula lakukan perbaikan ciri-ciri kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran yang banyak mengkonsumsi nitrogen sampai nitrogen demikian meyakinkan kuantita dikonsumsi pada fase vegetatif. Pemberian pupuk non organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1 : 1 : ½ bertindak untuk penyanter tanaman vegetatif. Langkah pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 g.
♦ Penanaman
Penanaman |
Bila tempat sudah siap, jadi bibit dapat selekasnya ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman yakni waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, tengah Jarak tanam sesuai sama morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti berikanlah ruang lingkup hidup yang sama/rata untuk masing-masing tanaman. Dengan mengatur jarak tanam ini akan didapat barisan-barisan tanaman yang teratur sampai mudah dalam kerjakan pengelolaan tanaman kemudian.
Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya apabila bibit datang dari persemaian plastik atau tray 25-30 hari setelah semai bibit selekasnya ditanam pada lubang tanam dengan jarak 70×60 cm, Ketika penanaman bibit diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak membusuk dan terkena penyakit akibat kotoran karena oleh tanah, saat yang paling cocok untuk penanaman tomat yakni 2-4 minggu terlebih dulu hujan terakhir. Penanaman ditangani pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat sesuaikan pada tempat yang ditanami.
♦ Pemeliharaan
• Penyiraman
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti tanaman tomat, sayuran daun mempunyai kandungan ± waktu penyiraman yang baik yaitu pada sore hari perlu di kenali bila maksud penyiraman yakni :
a. Menukar air yang sudah banyak menguap pada siang hari ;
b. Kembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman saat malam hari ;
c. Memberikan pada tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman baiknya ditangani dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah memikul derita penyakit seperti virus. Penyiraman yang ditangani penyusun menggunakan alat berupa selang dan ditangani pada sore hari dengan maksud kurangi penguapan.
• Penyulaman
Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun selekasnya ditanam tidak semuanya dapat tumbuh dan bertahan jadi tanaman dewasa beberapa satu diantaranya pasti ada yang mati satu di antara langkah mengatasinya yakni kerjakan penyulaman, langkahnya saat tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan perubahan bibit yang mati dengan bibit yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Apabila dalam 3 mingu setelah tanam masih tetap diketahui bibit yang mati tidak butuh lagi ditangani penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang perubahan dan umur panennya tidak seragam sampai akan menyusahkan penanaman.
• Penyiangan/Pembumbunan
Penyiangan harus ditangani ketika tampak bila telah tumbuh gulma yang mengganggu perubahan tanaman. Biasanya sistem penyiangan disertai dengan pembumbunan tanah di sekitaran tanaman. Penyiangan dapat ditangani 2 atau 3 kali atau sama seperti kondisi lega. penyiangan ditangani melalui langkah dicabut menggunakan tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau kored.
• Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk basic atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau segi tanaman lain. Sebagai pupuk basic bisa digunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diperoleh 2 – 3 kali selama pertumbuhannya melalui langkah ditugal kan pada masing-masing tanaman. NPK 15-15-15 beberapa dosis 2 gr/tanaman.
• Pemangkasan
Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini diperuntukkan salah satunya untuk bikin pohon, kurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dsb.
Maksud bikin pohon yakni agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banya. Pengurangan daun diperuntukkan untuk peroleh hasil assimilasi bersih yang optimum. Dengan pemangkasan dapat juga saja mempercepat system pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan ditangani untuk peremajaan tanaman (rejuvenilisasi).
Biasanya pemangkasan ditangani dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak cocok, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang terserang penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan masing-masing 1 minggu sekali selama pertumbuhannya, tiap-tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan semasing cabang ditinggalkan tumbuh semasing tiga tandan, dan buah yang ditinggalkan semasing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar.
• Pengikatan
Pengikatan pohon diperuntukkan untuk jauhi tanaman tomat roboh saat berbuah dan supaya tanaman tomat itu dapat tumbuh tegak
• Ingindalian hama dan penyakit
A. Hama
1. Ulat buah (Hiliothis armigera)
Ulat ini menyerang tomat yang masih tetap muda sampai buah sudah tua tampak berlubang–lubang dan biasanya busuk karena infeksi, ulat ini dapat dibrantas denagn inteksida.
2. Nematoda (Helodogyama sP)
Cacing ini menyebabkan akar–akar tomat berbintil–bintil, biasanya hanya nampak pada tanah–tanah mudah yang begitu asam (PH 4 – 5). Pemberantasan dengan nematisida.
3. Lalat buah (Dacus durcalis)
Lalat ini umumnya menyerang melalui langkah menyuntikan telur–telurnya dalam kulit buah tomat, dan telur itu akan jadi larva yang menggerogoti buah tomat dari dalam sehinga buah itu jadi busuk dan rontok. Lalat buah dapat dikendalikan melalui langkah menyemprotkan inteksida systemik sejak mulai buah berumur 1 minggu.
4. Kutu putih (Pseu dococus SP)
Kutu putih menyerang tomat melalui langkah menghisap cairan daun. Hama ini bisa mambawa penyakit embun jelaga. Menyebabkan daun jadi keriting dan bunga/buah alami kerontokan pemberontakan gunakan insektisida.
B. Penyakit
1. Blossom and Root (busuk ujung buah)
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih tetap muda maupun yang sudah tua. Penyakit karena oleh kekurangan unsur hara mikro Ca kalsium. Pembarantasnya dengan penyebaran kapur dolomit. pemupukan yang berimbangan pengairan rata penyemprotan CaCl2 pada semuanya permukaan daun dengan frekuensi 5–7 hari sekali beberapa 0, 1%.
2. Layu furasium
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih tetap muda di dataran tinggi yang memiliki kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah yang dapat menghindar serangan penyakit layu furasium, sebagai berikut :
Lakukan pemupukan yang berimbang
a. Tetapkan dan tanam bibit yang tahan pada semuanya penyakit
b. Tetapkan tempat penanaman yang berdrainse cukup baik.
c. Tetapkan daerah yang bersikulasi udara lancar
d. Tetapkan tempat penanaman yang peroleh sinar matahari penuh.
e. Tetapkan tanaman yang masih tetap sehat.
f. Rendam bibit dalam larutan benomil 0, 1% terlebih dulu penanaman.
3. Bacterial will (layu bakteri)
Biasanya menyerang tanaman tomat yang tumbuh didaerah dataran rendah dengan suhu dan kelembaban yang tinggi penyakit ini karena oleh bakteri psedomonas penyakit ini dapat dikendalikan dengan memakai Agrep 20 wp atau agromicin 15/1, 5 wp.
Info Update Harga Waring Cek Disini
4. Penyakit busuk buah
Biasanya karena oleh cendawan Collectroticum SP. Jauhi serangan penyakit ini melalui langkah pemangkasan yang teratur, membuat perlindungan kelembaban kebun, dan membuat perlindungan saniatasi tanah. Penyakit ini dapat dijauhi dan diberantas dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%, alcohol 50WP, Prekiur N, prukit PR 10/56 WP, ridomil dan antracol.
Untuk Pemesanan Silahkan Hub/Call: 0877.0282.1277 | 0852.3392.5564 | 0812.3258.4950
Panen dan Pasca PanenPanen buah tomat di panen pertama kalinya pada umur 90 hari sejak mulai geser tanam. Lalu selama 3–5 hari sekali sampai buah habis, buah tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat paket 75%, waktu buah marih hijau atau kira–kira 5– hari lagi jadi merah, tengah untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni waktu buah berwarna kuning kemerah – merah